31 C
Kudus
Kamis, Februari 13, 2025

Dibalik Ramai dan Viralnya Pentol Pak Muksin Ternyata Menyimpan Cerita Pedih

BETANEWS.ID, KUDUS – Muksin siang itu tampak telaten melayani satu demi satu pembeli yang datang di tempat jualannya, depan SMPN 1 Jati, Kudus. Dengan celetukan-celetukan yang dibawakannya, membuat pembeli tersenyum senang mendengarnya.

Cara itu justru membuat pelanggan nyaman berlangganan di sana hingga membuat lapaknya selalu ramai pembeli. Saking ramainya, dia bisa menjual kojek 18-20 kilogram hanya dalam empat jam saja. Namun, dibalik ramainya pembeli, ada cerita pedih yang dialami Muksin saat awal merintis usaha.

“Dulu pertama kali berjualan kojek dengan berkeliling menggunakan sepeda di area Kecamatan Kota hingga Kecamatan Undaan. Itu pun berjualan dari pagi sampai sore, terdakang juga pernah tidak habis,” bebernya saat ditemui, Selasa (9/1/2024).

-Advertisement-

Baca juga: Kojek Depan SMPN 1 Jati Ini Tak Pernah Sepi Pembeli, Jualan 4 Jam Langsung Ludes

Hari demi hari ia jalani tanpa mengeluh sejak 2003 demi menafkahi keluarga. Bahkan, ia mengaku sempat bekerja di Malaysia dengan niat untuk mengembangkan usahanya yang berjalan lima tahun, waktu itu. Sayangnya, bukan mendapatkan cuan, Muksin justru menyesal pernah bekerja di sana.

“Sebenarnya kontrak di sana dua tahun, tapi satu setengah tahun saya berhenti karena gaji tidak cocok. Uang hanya habis dibuat kebutuhan saja,” terang pria berusia 50 tahun itu.

Selanjutnya, kata Muksin, mau tak mau harus kembali ke profesinya sebagai penjual kojek lagi setelah pulang ke Indonesia. Waktu itu, ia mulai dari awal berjualan kojek dengan berkeliling. Semakin tahun, penjualan kojeknya semakin banyak pembeli hingga saat ini ia mangkal di depan SMPN 1 Jati.

Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Tara Rintis Bintarti Florist: Dari Diremehkan hingga Bisa Hasilkan Cuan Gede

Di tempat jualnya, semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa berlangganan dengan kojek tradisional yang menggunakan bahan tepung terigu tersebut. Tak hanya dari Kudus, pelanggannya itu juga berasal dari Pati, Jepara, Demak, dan Grobogan.

“Pelanggan di sini juga banyak datang dari artis lokal (pedangdut). Terkadang mereka ke sini sendiri dan terkadang pesan lewat Kopdar. Mereka juga memviralkan penjulan ini, sehingga penjualan kojek, alhamdulillah selalu ramai,” tutur bapak dua anak tersebut.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER