BETANEWS.ID, KUDUS – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menemui seribu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Sabtu (23/12/2023). Dalam pertemuan di Gedung Serbaguna Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe itu, Cak Imin menjanjikan kemudahan ambil modal tanpa agunan.
Cak Imin mengatakan, semua orang tahu Kabupaten Kudus adalah gudangnya entrepreneur sejak zaman dulu. Kondisi itu seharusnya dijadikan spirit dan motivasi dengan membaca dan memahami situasi serta peluang yang ada.
“Namun sayangnya, selama 10 tahun ini UMKM kita tidak pernah naik kelas. Bisnis di tingkat nasional mengalami berbagai tantangan, stagnasi atau kemandekan. Bahkan jika mau jujur, peningkatan pertumbuhan jumlah pengusaha itu sangat terbatas,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Baca juga: Timnas AMIN Akan Kerahkan Seribuan Kiai untuk Kampanyekan Anies-Muhaimin
Menurutnya, stagnasi UMKM harus diatasi dengan sungguh-sungguh oleh beberapa pihak terutama pemerintah, baik itu melalui kerja pimpinan nasional dan tingkat bawah maupun membuka pasar global.
“Harus ada langkah yang dilakukan oleh pemerintah. Perlu ada keberanian melakukan perubahan investasi agar mampu mendongkrak secara besar-besaran untuk UMKM yang ada di Indonesia, termasuk di Kudus,” bebernya.
Maka dari itu, jika mampu memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pihaknya berjanji memberikan kemudahan perizinan serta pendampingan legalitas. Cak Imin juga berjanji akan turunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) semurah-murahnya untuk pelaku UMKM.
“Bahkan, bagi kawula muda akan diberi fasilitas vasibilty atau kelayakan. Mereka akan mendapatkan modal dengan kalkulasi yang tepat dengan jumlah yang bagus. Insyallah tanpa bunga tanpa jaminan,” ungkapnya.
Gus Imin menyebut bahwa pemodalan tanpa bunga dan agunan untuk para pelaku UMKM bisa dilakukan karena anggarannya ada dan pemerintah harusnya mampu untuk melakukan itu.
Baca juga: Klaim Didukung 99 Persen Warga Muhammadiyah, Timnas AMIN Optimis Menang di Kudus
“Kita ambil saja lima persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), itu jumlahnya Rp120 triliun. Jika uang tersebut bisa terserap untuk modal mudah, cepat, bunga rendah dan tanpa agunan, pasti akan mampu mendongkrak UMKM kita,” tuturnya.
Cak Imin mengaku sebenarnya sumpek dengan keadaan yang ada. Oleh karena itu, jika UMKM di Kudus mau naik kelas harus dukung gagasan perubahan yang diusung AMIN.
“Ingin UMKM di Indonesia dan Kudus naik kelas. Tak ada pilihan lain kecuali perubahan. Karena perubahan membawa langkah-langkah konkrit yang berani untuk peningkatan UMKM,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
