Suasana pada Kamis (9/11/2023) pagi terasa hangat, saat siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) ABA XIV, tampak semangat mengikuti kegiatan belajar. Para siswa terlihat duduk rapi sebelum mengikuti pembelajaran. Sementara guru bersiap memutarkan sebuah video animasi tentang binatang lebah. Dengan penuh sukacita siswa-siswi menonton animasi yang diputar oleh guru.
Sekolah yang berada di Jalan Ganesha, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, itu mengajak siswa-siswinya belajar tentang binatang lebah. Melalui video animasi lebah tersebut, siswa-siswi diajak untuk mengetahui apa itu lebah dan bagaimana proses metamorfosis binatang tersebut.
Melalui kegiatan ini, para siswa bisa belajar tentang literasi dan numerasi secara tidak langsung. Contohnya, ketika para siswa ditanya berapa jumlah kaki lebah mereka kompak menjawab enam.
Yayuk Zuliyana | Guru TK ABA XIV A 1
Di sela-sela menonton video animasi, guru melemparkan beberapa pertanyaan pemantik, hingga menuai reaksi aktif dari para siswa. TK yang sudah menjadi binaan Djarum Foundation sejak tahun 2021 itu, telah menerapkan metode inkuiri kepada siswa-siswinya. Dalam pengertian sederhana, inkuiri adalah bermain sambil belajar, sehingga guru berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Baca juga: Jangan Senang Dulu, Ini Bahayanya Anak Bisa Membaca di Usia Dini (3)
Pembelajaran bertema lebah kali ini, juga merupakan bagian dari pembelajaran berbasis inkuiri. Para siswa diajak bermain sambil belajar tentang lebah. Para siswa harus melewati beberapa pos untuk melakukan beberapa rangkaian kegiatan, yang berhubungan dengan lebah.
Di pos pertama, mereka akan ditanyai oleh guru berapa jumlah kaki lebah dan pos kedua, mereka diminta melakukan rekognisi pola dan menulis kata baru yang didapat. Sedangkan di pos ketiga, para siswa diminta untuk mewarnai dan mengurutkan metamorfosis lebah.