Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tampak sedang duduk di dalam kelas dan siap mengikuti pembelajaran di dalam kelas, beberapa waktu lalu. Mereka akan belajar tentang tanaman obat keluarga (toga), dan tanaman yang dipilih adalah lidah buaya. Mereka tak lain adalah siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) Muslimat NU Raudlotut Tholibin yang ada di Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati, Kudus.
Antusiasme para siswa terlihat saat guru membawa pot berwarna hitam yang di dalamnya terdapat tumbuhan lidah buaya. Siswa-siswi langsung berkumpul dan mendekat ketika guru menaruh pot tersebut di tengah-tengah para siswa.
Para siswa juga belajar tentang computational thinking. Siswa-siswi diajak belajar tentang algoritma melalui tahapan menanam lidah buaya.
Munjayanah | Guru TK Muslimat NU Raudlotut Tholibin
Selama kegiatan mengamati tumbuhan yang memiliki duri di dua sisi daunnya itu, guru melontarkan beberapa pertanyaan pemantik yang membuat para siswa bersemangat mencari jawabannya. Dan pertanyaan dari guru tersebut menuai beragam jawaban dari para siswa yang membuat pembelajaran berjalan tampak interaktif.
Baca juga: Jangan Senang Dulu, Ini Bahayanya Anak Bisa Membaca di Usia Dini (3)
Setelah pengamatan usai, guru kemudian mengajak para siswa untuk melakukan eksperimen dengan cara mengoleskan gel lidah buaya di tangan mereka. Sensasi yang dirasakan pun berbeda-beda, ada yang bilang licin, halus dan dingin.
Keseruan kegiatan belajar adik-adik TK Muslimat NU Raudlotut Tholibin tak berhenti di tahap pengamatan dan eksperimen sederhana tersebut. Setelah itu para siswa kemudian diajak menggambar dan mewarnai tumbuhan lidah buaya. Dan terakhir, mereka diajak menanam lidah buaya bersama-sama.