BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan peserta mengikuti Festival Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia (FBBSI) yang digelar oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia. Mereka berasal dari 52 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kudus.
Ketua MGMP Bahasa Indonesia Kudus, Sunarto, menjelaskan, FBBSI merupakan salah satu rangkaian kegiatan bulan bahasa yang sudah digelar tiga kali selama 2023. Tema yang diangkat tahun ini adalah Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila Menuju Generasi Emas. Harapannya, siswa-siswi bisa memiliki kepribadian atau karakter pelajar pancasila.
“Kegiatan dimulai dari parade puisi, yaitu para guru MGMP Bahasa Indonesia membacakan karya-karyanya yang dimuat dalam antologi puisi,” jelas Sugiarto di Pusat Belajar Guru (PBG), beberapa waktu lalu.
Baca juga: CCBD Korsel Siapkan 1.000 Beasiswa untuk Warga Jateng, Bisa Kuliah Sambil Bekerja
Dalam FBBSI ini, lanjut Sunarto, setiap sekolah diberi batasan dengan mengirimkan total enam wakil di tiga cabang lomba, yaitu baca puisi, cipta cerpen, dan pidato.
“Setiap sekolah hanya diperbolehkan mengirim dua peserta dari masing-masing cabang perlombaan yang ditentukan,” ujarnya.
Dari ketiga cabang yang diperlombakan, Sugiarto mengungkapkan bahwa yang paling banyak diminati adalah baca puisi dengan total 60 peserta, lalu cipta cerpen 50 orang, dan terakhir pidato 50 siswa. Panitia mengambil enam pemenang di setiap kategori yaitu Juara 1, 2, dan 3 dan harapan 1, 2, dan 3.
Baca juga: Ratusan Siswa SD Muhammadiyah Pati Salat Gaib dan Galang Dana untuk Palestina
Untuk cabang perlombaan baca puisi, pihak panitia sudah menyiapkan empat buah puisi dan para peserta bisa memilih puisi yang mereka inginkan. Sedangkan untuk cipta cerpen, peserta membuat cerpen dengan tema yang sudah ditentukan sesuai durasi waktu yang ditentukan. Sama halnya dengan cipta cerpen, perlombaan cabang pidato peserta diminta membuat teks pidato dengan tema yang sudah ditentukan.
“FBBSI menampung minat dan bakat peserta didik, serta mengasah kemampuan mereka menjadi lebih bagus. Karena seorang pemenang tidak berhenti di sini saja. Pemenang adalah yang terus berproses dan berkarya di manapun,” tambahnya. (adv)
Editor: Ahmad Muhlisin