31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

Produksi Garam Melimpah Picu Harga di Tingkat Petani Anjlok hingga Rp800 Sekilo

BETANEWS.ID, PATI – Kemarau panjang yang terjadi hingga saat ini membuat produksi garam di Kabupaten Pati meningkat. Cuaca panas ekstrem ini membuat proses pembuatan garam menjadi lebih cepat.

Salah satu petani garam di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Alim, mengatakan, kalau biasanya untuk proses pembuatan garam bisa membutuhkan waktu hingga empat hari, saat ini hanya butuh dua hari saja.

“Cuacanya ini kan panas sekali. Jadi kalau seperti sekarang ini ya dua hari sudah bisa jadi,” ujar Alim di sela produksi garam di tambaknya, Kamis (2/10/2023).

-Advertisement-

Baca juga: Bisa Kacaukan Harga, Petani Minta Pemerintah Tidak Impor Garam saat Panen Raya

Namun, seiring dengan meningkatnya produksi garam, justru membuat harga di tingkat petani turun. Alim menyebut, dari harga sebelumnya di kisaran Rp 1.300 per kilogram, kini harga garam di tingkat petani sudah turun menyentuh Rp800 per kilogramnya.

Untuk menyiasati anjloknya harga garam dan menekan kerugian, petani kini memilih menimbun garam di gudang.

“Untuk sekarang ini kami timbun dulu di gudang. Nantinya kami jual lagi ketika musim hujan sudah tiba,” ungkapnya.

Baca juga: Beginilah Proses Pembuatan Garam Beryodium di Pabrik Talenta Raya Pati

Ia pun mengungkapkan, kalau musim kemarau masih masih berlangsung lama, harga garam dimungkinkan juga akan turun lagi.

ā€œSaya berharap harga garam tidak semakin anjlok, sehingga membuat petani di sini tak terdampak perekonomiannya,ā€ pungkas Alim.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER