BETANEWS, DEMAK – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Demak, Abdullah Syifa buka suara soal tidak diundang aliran kepercayaan dalam pertemuan Dialog Tokoh Agama/Masyarakat Lintas Agama se-Kabupaten Demak di Gradhika Bina Praja, Senin (13/11/2023).
Syifa mengatakan, aliran kepercayaan tidak tergabung dalam FKUB Demak. Meskipun begitu, pihaknya mengaku telah melibatkan mereka dalam forum lain.
Baca Juga: Tempat yang Terbatas Jadi Kendala Dindikbud Kumpulkan Benda Bersejarah di Demak
“FKUB itu kan masuk dalam kepengurusan pakem yang dipimpin kejaksaan. Itu kita sering ditemukan disitu. Disamping itu, kita juga sering mengadakan kegiatan dialog dengan aliran kepercayaan,” katanya.
Menurutnya, di Demak hanya ada beberapa aliran kepercayaan yang terdata dalam administrasi, diantaranya Persatuan Warga Sapta Dharmo (Persada), Paguyuban Kawruh Kodrating Pangeran (PKKP), Paguyuban Sumarah, Paguyuban Ngesti Jati (Pangesti) Cabang Demak, dan Perguruan Ilmu Sejati Cabang Demak. Syifa menambahkan, sejauh ini para pengikut aliran kepercayaan itu terjalin komunikasi yang baik dan turut mendukung keharmonisan di lingkungan masyarakat.
“Kalau di Demak sendiri tidak begitu banyak, relatif kecil. Tapi jika saya lihat, mereka komitmemen juga membantu pembangunan di Demak, ” ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga tidak mempermasalahkan jika aliran kepercayaan tumbuh subur di Kabupaten Demak. Selagi, masyarakat mau menerima dan tidak menodai agama lainnya.
“Sepanjang aliran kepercayaan tumbuh dengan aturan yang tidak ada masalah, sepanjang itu tidak menyimpang. Misalnya mengaku punya aliran kepercayaan, tetapi ternyata menodai agama lain. Itu kan artinya menyimpang. Maksud dari kami itu, aliran kepercayaan yang benar-benar mengajarkan apa dan ajaran-ajaran itu tidak bermasalah, ” terangnya.
Baca Juga: Bukan Kali Ini Saja, Warga Pernah Temukan Granat di Tepi Sungai Silugonggo dan Meledak
Syifa mengaku, saat ini di Demak tidak ada penyimpangan mengenai aliran kepercayaan di masyarakat. Karena, para pengikut telah dilibatkan dalam beberapa kegiatan FKUB Demak, dengan tujuan menjaga kerukunan antar kelompok agama dan kepercayaan.
“Di Demak tidak ada gesekan, tidak ada. Karena sering dialog dengan FKUB jadi langsung mencair dengan masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada