BETANEWS.ID, JEPARA – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Alun-Alun 1 Jepara, Jumat (13/10/2023). Beberapa bahan pokok dijual di sana, tentunya dengan harga yang murah.
DKPP Jepara menyediakan 10 ton beras medium dengan harga Rp11.600/kg, dimana harga di pasaran mencapai Rp13 ribu/kg. Selain itu terdapat juga lima ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp10.400/kg.
Baca Juga: Raih Adipura Kencana 16 Kali, Pengelolaan Sampah Jepara Tuai Pujian dari KLHK
Selain beras terdapat juga telur ayam sebanyak dua ton yang dijual dengan harga Rp22 ribu/kg dari harga di pasaran mencapai Rp24 ribu/kg. Bawang merah sebanyak 700 kg dengan harga Rp15 ribu/kg dari harga normal Rp21 ribu/kg.
Gula pasir sebanyak 500 kg dengan harga Rp14 ribu/kg dari harga normal Rp15 ribu/kg. Dan minyak goreng 600 liter dengan harga Rp14 ribu/liter dari harga normal Rp15.700/liter.
Kegiatan tersebut rencananya akan diadakan sebanyak lima kali. Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta meminta agar GPM yang nantinya akan diadakan bisa menyasar masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai buruh pabrik serta masyarakat nelayan.
Hal tersebut ia sampaikan setelah mendapat aduan dari perwakilan buruh yang mengeluh dengan adanya kenaikan harga bahan pokok.
“Jadi ini gerakan pangan murah yang diadakan oleh DKPP Jepara dan ini akan dilakukan di lima tempat berbeda. Salah satunya saya minta di daerah tempat para pekerja atau buruh, karena kemarin perwakilan buruh ini mengeluh gajinya sedikit buat beli beras ini masih kurang. Selain itu juga di daerah para nelayan,” katanya usai membuka GPM di Alun-Alun 1 Jepara, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga: Mayoritas Karyawan Pabrik di Jepara Berasal dari Luar Daerah
Hal tersebut menurutnya agar adanya GPM bisa merata dirasakan oleh seluruh lapisan yang ada masyarakat. Sehingga nantinya mampu menekan terjadinya inflasi yang ada di Kabupaten Jepara.
“Ketika pelaksanaannya merata harapannya (adanya GPM) bisa dirasakan oleh semua masyarakat yang ada di Jepara, sehingga tidak terjadi inflasi di masyarakat,” tambahnya.
Editor: Haikal Rosyada