BETANEWS.ID, KUDUS – Petani di Kabupaten Kudus mulai diimbau agar tidak membakar jerami di sawah mereka. Pasalnya, jerami merupakan aset bagi para petani yang justru nantinya mampu mengurangi ketergantungan pupuk kimia.
Hal itu diungkap oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dispertan Kudus, Agus Setiawan. Dia mengatakan, jerami merupakan aset bagi petani, terutama jerami sisa panen menggunakan mesin combine.
“Jerami sisa panen menggunakan combine itu sudah halus jadi jangan dibakar. Karena jerami mengandung unsur hara yang bagus untuk tanah,” ujar Agus di ruang kerjanya, Rabu (11/10/2023).
Baca juga: Harga Gabah Mahal, Bantuan Benih untuk Petani di Kudus Tertunda
Selain mengembalikan unsur hara dalam tanah, jelas Agus, jerami juga berfungsi mengembalikan kadar organik dalam tanah. Kandungan organik itulah yang nantinya mampu mengikat kapasitas air di dalam tanah, sehingga mengakibatkan tanah tidak cepat kering. Dampaknya, penggunaan pupuk bisa lebih hemat.
Dengan sering mengembalikan jerami, lanjut Agus, diharapkan sedikit demi sedikit bisa mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, terutama pupuk subsidi. Pasalnya, ketersediaan pupuk subsidi kuotanya tidak bisa mencukupi kebutuhan para petani.
“Di samping itu, karena pupuk subsidi kuotanya belum memenuhi, kita dorong para petani memanfaatkan pupuk nonsubsidi. Selama manajemennya baik, sebetulnya relatif tidak mahal,” ungkapnya.
Baca juga: Petani Undaan Pasrah, Terpaksa Tunda MT 1 Karena Air Irigasi dari Waduk Kedung Ombo Tak Cukup
Meski begitu, Agus mengatakan, pupuk subsidi tetap disediakan oleh pemerintah untuk para petani di Kudus, tentunya dengan kuota yang telah ditentukan. Sawah seluas satu hektare hanya diperbolehkan membeli pupuk subsidi jenis urea sebanyak 2 kuintal, dengan kebutuhan normalnya 2,5 kuintal.
“Sementara pupuk subsidi jenis NPK, para petani hanya diperbolehkan membeli 80 kilogram untuk sawah seluas satu hektare. Artinya petani juga berupaya memenuhi unsur protein ke tanamannya. Oleh karena itu kami dorong memanfaatkan jerami menjadi salah satu pemanfaatan pupuk organik,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin