31 C
Kudus
Senin, Januari 13, 2025

Harga Gabah Mahal, Bantuan Benih untuk Petani di Kudus Tertunda

BETANEWS.ID, KUDUS – Kemarau panjang di Kabupaten Kudus selain berakibat pada molornya musim tanam pertama (MT-1) juga berdampak pada bantuan benih yang harus tertunda karena mahalnya harga gabah. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan, Dispertan Kudus, Agus Setiawan, pihaknya perlu menyusun ulang bantuan itu untuk penyesuaian harga.

“Oleh sebab itu, petani diminta untuk swadaya dulu dalam pembelian benih padi. Nantinya swadaya tersebut akan diganti pada musim berikutnya dengan bantuan benih,” beber Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/10/2023).

“MT-1 ini sebenarnya ada bantuan benih padi. Yang kita ajukan adalah lahan-lahan yang di musim sebelumnya belum dapat bantuan, terutama yang terdampak perubahan iklim,” sambung Agus.

-Advertisement-

Baca juga: Antisipasi MT 1 Molor di Masa Mendatang, Petani Kudus Diimbau Punya Sumur Dangkal

Dia mengatakan, pada MT-1 lahan pertanian yang diusulkan mendapatkan bantuan benih sebanyak 444 hektare yang tersebar di empat kecamatan. Setiap hektarenya nanti dapat alokasi benih sebanyak 25 kilogram.

“Sebetulnya, secara teknis benih 25 kilogram itu mencukupi untuk lahan satu hektare. Bahkan, jika kita jeli dan mau memanfaatkan teknologi, benih 10 kilogram itu cukup untuk lahan satu hektare,” ungkapnya.

Meski bantuan benih padi tertunda di MT-1 ini, Agus yakin para petani di Kudus relatif bisa memahami. Pasalnya, di setiap MT-1  petani di Kudus sebenarnya tidak begitu mengandalkan pada benih bantuan.

Baca juga: Petani Sebut Kekeringan Tahun Ini Paling Parah, Sebabkan Irigasi Pertanian Tak Maksimal

“Bantuan benih ini tujuannya untuk pasokan pangan. Berarti bantuannya adalah benih padi bukan ketan. Sebab, kalau ketan itu kan tujuannya nantinya untuk industri, bukan untuk stok pangan,” jelasnya.

Sebagai informasi, kemarau panjang menyebabkan harga gabah mencapai titik termahalnya. Beberapa waktu lalu gabah basah dari sawah di Kudus harganya mencapai lebih dari Rp800 ribu per kuintal. Padahal, harga gabah basah dari sawah standarnya kurang lebih Rp 500 ribu per kuintal.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
150,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER