BETANEWS.ID, PATI – Diapit ruko-ruko dengan gaya bangunan khasnya, sebuah rumah kuno bergaya joglo pencu gagah berdiri di tengah di antara ruko yang berada di depan Pasar Gabus, Pati.
Begitu masuk ke dalam rumah, yang sebagiannya telah disulap menjadi warung tersebut, aroma bumbu dan daging yang dipanggang dari dapur langsung menyeruak dan begitu menggugah selera makan.
Baca Juga: Mengunjungi Desa Cabean, Sentra Pengasapan Ikan di Demak
Yup, rumah tersebut merupakan tempat kuliner yang legendaris di Pati Selatan, tepatnya di Kecamatan Gabus, Pati. Adalah Omah Sate Kambing Pak Taman, yang sudah dikenal sejak 1950.
Di bagian dapur, terlihat seorang perempuan yang sudah berusia senja, tampak masih cekatan memasak tongseng kepala kambing. Beragam bumbu khas, satu per satu dimasukkan ke wajan yang berada di atas kompor. Begitupun dengan daging kepala kambing yang kemudian dicampur dengan bumbu tersebut. Setelah dirasa matang, kemudian menu tersebut diangkat dilan disajikan untuk pelanggan yang sudah menunggu.
Perempuan bernama Rumisih (66) itu menyebut, tongseng kepala kambing merupakan salah satu menu andalan yang banyak diburu pelanggan di warungnya.
Pemilik Omah Sate Kambing Pak Taman itu mengatakan, Omah Sate yang ia kelola merupakan generasi kedua, setelah Pak Taman yang mulai membuka warung sate pada 1950.
Pada hari-hari tertentu, seperti Ramadan, Lebaran hingga pesanan akikah, resepsi dan catering, Omah Sate bisa menghabiskan dua hingga tiga ekor kambing setiap harinya.
Pengunjung pun tak hanya dari wilayah Kecamatan Gabus, tetapi juga Tambakromo, Winong, Kayen, hingga luar daerah seperti Grobogan, Kudus, Surabaya, Jakarta dan Sumatera.
“Saya generasi kedua dari Pak Taman. Sejak masih gadis, usia 17 tahun, saya sudah sering membantu bapak. Waktu itu, Pak Taman jualan sate dan gule kambing. Saat ini, sudah ada inovasi baru seperti tengkleng dan tongseng kambing karena banyaknya permintaan konsumen,” ujarnya, Sabtu (14/10/2023).
Salah satu keunggulan sate kambing buatannya, antara lain kualitas daging kambing murni yang selalu ia jaga sejak 1950. Bumbu-bumbu rahasia warisan Pak Taman juga menjadi andalannya.
Baca Juga: Mantapnya Nasi Kebuli di Kudus, Murah tapi Nggak Murahan Lho!
Rasanya yang enak, khas dan berkarakter membuat pelanggan ketagihan untuk menikmati menu yang ada di warung tersebut. Baik itu sate, tongseng, tengkleng hingga gulai.
“Rahasianya, banyak bumbu dari rempah-rempah tradisional dan berbagai standar yang diajarkan Pak Taman,” ungkap perempuan yang akrab disapa Bu Taman tersebut.
Editor: Haikal Rosyada