BETANEWS.ID, DEMAK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak kian gencar melakukan antisipasi menekan peningkatan kasus HIV/AIDS. Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan perusahaan dalam forum kegiatan pertemuan kemitraan penanggulangan HIV/AIDS di Renz Cafe, Kamis (26/10/2023).
Sekretaris Daerah (Sekda) Akhmad Sugiharto, mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan screening rutin untuk untuk mengetahui kasus HIV/AIDS di lingkungan masyarakat. Menurutnya, kebanyakan situasi tersebut terjadi pada warga yang pernah kerja di luar daerah.
Baca Juga: Jadwal Pilkada 2024 Diajukan, Badan Ad Hoc Belum Ada Pembahasan
“Kebanyakan dari perantau, kemudian ada juga dari perusahaan. Tadi barusan ada yang bilang anak-anak muda suka dengan sesama jenis. Ini kan bahaya, ” katanya.
Berdasarkan jumlah kumulatif dari Komisi Pemberdayaan AIDS Demak, dari tahun 2003 hingga 2023 terdapat 847 kasus HIV/AIDS terjadi di Demak. Adapun perinciannya 699 HIV dan 148 AIDS. Terdapat 96 orang dinyatakan meninggal dan 751 masih hidup dan dalam perawatan.
Menurutnya, jumlah itu bisa saja akan terus mengalami peningkatan apabila dilakukan screening secara rutin.
“Setiap kita adakan evaluasi, pasti ada peningkatan. Itu bukan karena penyebaran atau apa, tapi kita intensifkan screening yang diadakan oleh puskesmas dan perusahaan,” terangnya.
Baca Juga: PKL Pasar Bintoro Protes, Pemkab Demak Akan Lakukan Pembahasan
Kasus yang mayoritas terjadi oleh kalangan anak muda itu, ia harapkan agar lebih diperhatikan dalam penanganannya. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi di lingkungan sekolah dan pondok pesantren.
“Anak-anak muda harus kita sasar sosialisasi, karena mungkin saja diiming-imingi hp atau apa, itu sangat kita prihatin,” ujarnya.
Editor: Haikal Rosyada