BETANEWS.ID, KUDUS – Elbina mendapatkan bantuan mesin Eco Dryer dari program pengabdian masyarakat (PPM) tiga dosen Unisbank Semarang yang didanai oleh Kemendikbud Ristek. Mesin ini daoat mempercepat pengeringan dari normalnya butuh empat hari menjadi dua hari saja.
Owner Elbina, Nur Hayati, menjelaskan, mesin tersebut bisa menampung 3-4 kilogram jika sudah menjadi tepung labu. Ia membandingkan, jika dalam satu hari sebelumnya hanya bisa memproduksi tiga kilogram tepung, kini ia mengaku bisa memproduksi enam kilogram tepung.

“Yang biasanya pengeringan membutuhkan empat hari, kini dengan adanya mesin bisa membutuhkan dua hari saja. Sehingga dapat mempercepat produksi dan akan semakin banyak memproduksi tepung,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Desa Bulungangkring RT 3 RW 3, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Awalnya Ingin Bantu Petani, Kini Tepung Labu Elbina Justru Banyak Sekali Peminatnya
Bantuan mesin itu, kata Nur, tiba di rumahnya pada Sabtu (21/10/2023). Bantuan mesin Eco Dryer itu menurutnya bantuan yang sudah tiga kali diajukan, tapi baru terlaksana sekarang. Dengan kedatangan mesin tersebut, rumah produksi Elbina sekarang bisa mempercepat produksi.
“Jadi ada tiga dosen Pak Reza, Pak Andreas, dan Bu Dewi yang menjadi mentor saya di UKM. Mereka memilih UKM yang menurutnya berpotensi untuk mengembangkan usaha dengan bantuan mesin pengering ini,” bebernya.
Baca juga: Di Tangan Nurhayati, Labu Kuning Disulap Aneka Olahan Makanan Bernilai Ekonomi Tinggi
Nur mengatakan, permintaan tepung labu di tempatnya saat ini mencapai 25 kilogram dalam sebulan. Selain itu, tepung labu miliknya dikreasikan menjadi olahan makanan ringan seperti pumpkin brownies labu, cookies labu, dawet waluh, roti gulung labu, dan masih banyak lagi.
“Untuk pembeli tepung labu gluten free ini dari berbagai daerah, di antaranya Cianjur, Kalimantan, Semarang, dan sebagainya. Kebanyakan permintaan paling banyak dari luar kota,” ujar ibu tiga anak tersebut.
Editor: Ahmad Muhlisin