31 C
Kudus
Minggu, Januari 19, 2025

Meriah! Tradisi Ampyang Maulid di Loram Kulon Diikuti Ribuan Peserta, Ada Pembagian Nasi Kepel

BETANEWS.ID, KUDUS – Ribuan warga terlihat antusias mengikuti Tradisi Ampyang Maulid, Desa Loram Kulon, Kamis (28/9/2023). Tradisi itu sebagai simbol untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Ribuan peserta yang mengikuti tradisi tersebut kumpul di lapangan kongsi, Desa Loram Wetan untuk memulai acara. Saat waktu menunjukan pukul 2.00 WIB, satu demi satu rombongan peserta mulai berjalan keluar dari lapangan menuju Masjid Wali Loram Kulon, At-Taqwa.

Pj Bupati Kudus dan Mukhasiron menghadiri Tradisi Ampyang Maulid di Loram Kulon. Foto: Kaerul Umam

Peserta dari berbagai elemen seperti sekolah KB, TK, MI, masjid, dan musala itu menampilkan berbagai kostum dengan tema yang berbeda di hadapan Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Camat Jati, Kepala Desa Loram Kulon.

-Advertisement-

Baca juga: “Taman Surga” Persembahan KB MNU Miftahul Ulum di Festival Ampyang Maulid Desa Loram Kulon

Terlihat pula saat beberapa gunungan yang dibawa peserta setelah melewati tamu undangan diserbu warga yang turut hadir memeriahkan acara tradisi tersebut.

Untuk diketahui, festival Ampyang diambil dari kata ampyang yang merupakan bentuk makanan berupa kerupuk. Dalam tradisi itu, masyarakat menyiapkan sejumlah gunungan yang dihiasi kerupuk (ampyang) dan ditambah sebungkus nasi kepal yang dibungkus dengan daun jati.

Ketua Pengurus Takmir Masjid At Taqwa, Afroh Amaludin, mengatakan, tujuan utama tradisi itu adalah sebagai media dakwah. Dengan berjalannya waktu, tradisi itu sampai saat ini masih dilestarikan dengan tujuan yang sama. Namun bedanya, saat ini tradisi itu dipercaya untuk keberkahan dan keselamatan masyarakat.

“Mengenai bermacam-macam bentuk saat ini tidak menghilangkan dari bentuk aslinya. Dulunya itu memang dari kerupuk, karena kerupuk mudah didapatkan masyarakat yang dibuat dari ketela dan warnanya itu dari bahan-bahan alami,” ujarnya.

Ia menjelaskan, antusiame peserta maupun masyarakat yang turut hadir sangat bagus sekali. Bahkan, banyak pihak yang menginginkan tradisi itu selalu diadakan dan dilestarikan. Sehingga, tradisi peninggalan leluhur tetap ada hingga nanti.

Baca juga: Ribuan Warga Berjubel Saksikan Kemeriahan Karnaval Budaya Tradisi Meron di Sukolilo Pati

“Jadi intinya tradisi ini untuk mengajak masyarakat memperingati perayaan maulid Nabi Muhammad,” tuturnya.

Pj Bupati Kudus, Bergas C Penanggungan, sangat mengapresiasi berlangsungnya tradisi yang hingga saat ini masih dilestarikan. Menurutnya, tradisi dalam rangka memperingati Maulid Nabi itu diyakini banyak masyarakat mempunyai keberkahan.

“Apalagi di doakan para kiai dan sesepuh. Tentunya ini menjadi semangat masyarakat untuk berkarya. Harapan kami, kedepankan kemasan-kemasan seperti tradisi ini bisa menjadi suatu tradisi yang menarik lagi dan bisa menarik wisatawan,” imbuhnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER