BETANEWS.ID, DEMAK – Kendaraan pengangkut jeriken air tampak antre mengisi air di sumur milik Samsuri di Jalan Demak-Kudus, Desa Megarsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Wadah yang semula kosong kemudian mereka isi satu per satu menggunakan selang untuk dipenuhi air bersih.
Sumur milik Samsuri itu sudah 20 tahun menjadi penolong warga Kecamatan Karanganyar dan sekitarnya saat kekeringan. Selain digunakan untuk minum, sumber air itu juga digunakan sebagian masyarakat untuk keperluan rumah tangga.
“Suplai air ini untuk wilayah se-kecamatan Karanganyar, Gajah, dan Dempet. Ini khusus untuk minum, tapi kalau kemarau seperti ini juga digunakan untuk mandi dan masak,” kata Samsuri, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga Wonoketingal Demak Terpaksa Beli Air Sampai ke Karanganyar
Saat musim kemarau, ia mengaku permintaan isi ulang air di tempatnya mengalami peningkatan. Saat Juni hingga Agustus, rata-rata ia bisa mengisi hingga 8.000 jeriken atau sekitar 30 kubik air setiap harinya.
“Kalau pas musim kemarau bisa habis 8.000 jeriken isi 33 liter. Ketika musim hujan ya habis separuhnya,” sebutnya.
Sedangkan untuk per jeriken ia jual seharga Rp400. Menurutnya, air yang dibeli oleh pengendara bermuatan itu, biasanya akan diecer kembali ke masyarakat.
“Biasanya saya jual Rp400 per jeriken yang besar itu. Kalau mereka biasanya menjual kembali dengan harga Rp4 ribu,” terangnya.
Baca juga: 300 KK Dukuh Gandek, Karanganyar Butuh Dropping Air Bersih
Menjadi salah satu penyedia sumber air di wilayahnya, sumur Samsuri itu memiliki kedalaman jangkauan air hingga 80 meter. Selain memiliki kualitas baik, Ia juga mengklaim air di tempatnya itu aman dikonsumsi dan bahkan bisa langsung diminum.
“Setiap enam bulan sekali saya laboratoriumkan, airnya bersih. Untuk minum itu saya tidak perlu direbus lagi, langsung bisa diminum,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin