BETANEWS.ID, JEPARA – Seblak adalah sajian yang saat ini sedang digandrungi oleh semua kalangan masyarakat, terutama gadis-gadis muda. Seblak Mbak Zum adalah salah satu rekomendasi untuk menikmati sajian khas Jawa Barat tersebut di Kota Ukir.
Selain punya varian topping yang beraneka ragam, kedai yang berada di Desa Pulodarat, Rt 19/Rw 2, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara itu juga pas untuk pecinta kuliner yang kekinian.
Baca Juga: Suguhkan Pemandangan City Light Semarang, Cafe Sunset View Candi Jadi Primadona Anak Muda
Memiliki luas kedai kurang lebih 50 meter persegi, serta banyaknya spot foto yang Instragamable.
Zumiroh (39) pemilik dari kedai tersebut bercerita bahwa dalam sehari ia mampu menjual 400 porsi. Kedai tersebut mulai buka pukul 10.00 – 21.00 WIB.
Dia bercerita bahwa rata-rata pelanggannya memang didominasi anak-anak muda dan dan karyawan pabrik yang ada di Jepara, terlebih yang berada di Kawasan Pecangaan.
“Alhamdulillah sekarang pelanggannya memang sudah banyak, bisa sampe 400 porsi sehari. Karena selain melayani offline yang datang langsung kesini, ada juga yang belinya lewat online, pesen dulu nanti baru ambil,” katanya saat ditemui di kediamannya yang sekaligus kedai seblak, Sabtu (26/8/2023).
Dalam sehari, Mbak Zum bercerita bisa mendapat cuan sekitar Rp9 -10 juta dalam sehari. Varian seblak yang ia tawarkan terdiri dari 15 menu. Dan yang paling diminati pembeli adalah seblak komplit.
Satu porsi seblak komplit dijual dengan harga Rp17 ribu. Jika pembeli ingin menambah topping cukup membayar Rp 2 ribu. Topping yang disajikan dalam seblak komplit berisi ceker, telur puyuh, dumpling, cikwa, cumi, bakso, sosis, kwetiaw, makaroni, dan jamur enoki.
Namun selain menu tersebut, ada juga varian lain yang dijual mulai dari Rp11 hingga 17 ribu per porsi. Bagi pelanggan yang tertarik juga tidak perlu khawatir karena Seblak Mbak Zum dibuka setiap hari, kecuali di tanggal 28 setiap bulannya.
Baca Juga: Ayam Geprek Masagus Dekat IAIN Kudus Ini Mampu Jual hingga 500 Porsi Sehari
Saat ditanya mengapa seblak nya bisa memiliki banyak pelanggan, Mbak Zum mengaku tidak mengetahui secara pasti. Hanya saja, seblak yang ia jual memang selalu menggunakan bumbu yang diracik sendiri oleh Mbak Zum.
“Kalau kata orang-orang sih bumbunya beda sama seblak-seblak yang lainnya, tapi kalau saya kira kok sama aja, cuma kita pakainya memang bumbu asli semua, kita racik sendiri,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada