31 C
Kudus
Rabu, Desember 4, 2024

Dua Pekerja Migran Indonesia Asal Jepara Meninggal di Malaysia

BETANEWS.ID, JEPARA – Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskop UMKM Nakertrans), Kabupaten Jepara, Eko Sulistiyono, mengabarkan dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) meninggal saat bekerja Malaysia.

Ia mendapat laporan tersebut dari Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Malaysia, pada 21 Agustus 2023. Dua PMI yang dilaporkan meninggal tersebut berasal dari Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji dan Desa Somosari, Kecamatan Batealit. PMI yang dilaporkan meninggal tersebut tidak melewati tahap prosedur yang sudah ditentukan oleh pemerintah atau pekerja ilegal.

“Yang Mosari hari ini sudah sampai di Jepara. Rata-rata yang dilaporkan ke kita itu unprosedural, sehingga kita tidak tahu dia berangkatnya darimana, tahu-tahu mendapat laporan kalau meninggal,” katanya saat ditemui di Kantor DiskopUKMNakertrans, Kabupaten Jepara, Jumat (25/8/2023).

-Advertisement-

Baca juga: Lulusan SMK Penyumbang Angka Pengangguran Tertinggi di Jepara

Menurutnya, Jepara bukan menjadi wilayah yang menjadi penyumbang PMI terbesar. Saat ini daerah penyumbang PMI terbesar di Jateng adalah Pati, Demak, dan Kendal.

Setiap tahunnya, rata-rata Jepara mengirimkan 300 PMI. Mereka kebanyakan berangkat melalui program Goverment to Goverment (G to G). Di bulan usai kelulusan sekolah, menurutnya menjadi momen ramainya masyarakat Jepara yang mendaftar untuk menjadi PMI.

“Munculnya kasus PMI ini sebenarnya sudah lama, sudah banyak sekali yang terjadi. Dan ini mungkin karena sistem, atau ketentuan regulasi yang belum bisa mengayomi semua sehingga muncul kasus PMI,” katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, dari pihak Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI sudah berupaya dengan membentuk Desa Migran Produktif (Desmigratif). Program ini menurutnya dibentuk di desa-desa yang menjadi kantong (penyedia) PMI.

Baca juga: 9 Tahun Berjalan, Industri Manufacture Jepara Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja

Di Jepara sendiri menurutnya ada lima desa yang sudah diresmikan sebagai Desmigratif yaitu Desa Pule, Kecamatan Mayong; Desa Tunahan dan Keling, Kecamatan Keling; Desa Nalumsari dan Bategede, Kecamatan Nalumsari.

“Selain itu ada juga program sosialisasi yang kita sampaikan kepada camat dan petinggi-petinggi, untuk menekan adanya kasus PMI,” katanya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
148,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER