BETANEWS.ID, KUDUS – Empat ruang di SD 1 Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mengalami rusak cukup parah. Namun, dari empat ruang kelas tersebut, rencananya yang akan direnovasi hanya satu ruang saja.
“Informasi dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) tahun ini SD 1 Setrokalangan akan dapat alokasi perbaikan. Namun, dari empat ruang yang rusak, hanya satu yang akan direnovasi. Sementara untuk ruang lainnya belum ada kabar,” ujar Kepala SD 1 Setrokalangan, Sofi’i, Senin (17/7/2023).
Selain bangunanya rapuh dan plafonnya banyak yang jebol, ungkap Sofi’i, SD 1 Setrokalangan juga jadi langganan banjir. Oleh sebab itu, renovasinya nanti juga meninggikan bangunan setidaknya kurang lebih satu meter.
Baca juga: Siswa SD 1 Setrokalangan Terpaksa Belajar di Kelas yang Dindingnya Rapuh dan Plafon Jebol
“Nantinya satu ruang tersebut dibangun ulang. Dindingnya ditinggikan, agar ketika banjir ruangan tidak terendam sehingga masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” bebernya.
Sebelumnya, kata Sofi’i, SD 1 Setrokalangan sudah mendapatkan alokasi perbaikan tiga ruang kelas dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2017.
“Empat ruang tersebut kini digunakan kegiatan belajar mengajar kelas 1-2. Sementara satu ruang digunakan untuk kantor guru. Bangunannya sudah ditinggikan, sehingga tidak terendam ketika banjir,” ungkapnya.
Pada tahun 2022, lanjutnya, SD yang dipimpinya tersebut mendapatkan lagi alokasi perbaikan ruang dua kelas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Dua ruang itu juga sudah ditinggikan dan kami fungsikan untuk ruang kelas 3 dan kelas 4. Pembangunan dua ruang tersebut sudah termasuk peninggian lantai, tapi tak berikut plafon. Sehingga sampai saat ini, dua ruang kelas itu belum dipasangi plafon,” kata Sofi’i.
Baca juga: Gegara Kejar Akreditasi, Sekolah Rusak di Kudus Malah Dapat Bantuan Jamban
Dia mengaku, belum mengajukan terkait plafon dua ruang kelas tersebut. Pihaknya saat ini fokus dalam pengajuan pembangunan ruang kelas 5 dan 6. Pasalnya dinding dua kelas dan rangka atapnya sudah rapuh.
“Yang dua kelas 3 dan 4 kan bangunannya sudah layak walaupun tak ada plafonnya. Tapi ruang kelas 5 dan 6 kan bangunan serta plafonnya sudah pada rapuh. Sehingga itu yang kami prioritaskan,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin