BETANEWS.ID, DEMAK – Mohammad Lubis (27) tampak semangat memberi makan sapi-sapinya di peternakan sapi Istiqomah Farm Desa Bulusari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Hari-hari menjelang Hari Raya Iduladha dijalaninya dengan penuh kegembiraan, lantaran sapinya laku keras. Ini tentu begitu membesarkan hatinya yang tahun lalu merana karena ada wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Menurutnya, sejak April lalu, dirinya sudah menjual 33 sapi dari 39 sapi yang ada di kandangnya. Rata-rata pembeli mengambil untuk keperluan jemaah masjid, yang melakukan kurban secara gabungan.
“Rata-rata yang beli sapi untuk jemaah harganya Rp21 juta. Kalau yang lebih dari itu Rp25-29 juta itu biasanya untuk pribadi,” katanya pada betanews.id, Jumat (2/5/2023).
Baca juga: Gara-Gara LSD, Bakul Ternak di Kudus Harus Blusukan ke Kandang Cari Hewan Kurban Sehat
Lubis menjelaskan, harga sapi di pasaran pada tahun ini mulai merangkak naik dari Rp19 juta sampai ada yang harganya Rp29 juta. Hal itu disebabkan karena kondisi sapi yang langka karena wabah PMK dan LSD.
“Sekarang harga naik, karena dari peternak itu langka sapi sehat. Jadi yang dijual benar-benar sudah divaksin dan bebas penyakit,” imbuhnya.
Lubis bersyukur Iduladha ini sapi-sapinya banyak yang laku. Berkat penjualan sapi kurban itu, Lubis dapat mengantongi keuntungan hingga Rp200 juta.
“Alhamdulillah lah untuk tahun ini. Istilahnya untuk menutup kerugian kemarin. Wah sudah tidak usah ditanyakan lagi, rugi ratusan juta ada. Karena di Demak tahun lalu yang terkena PMK terparah itu di tempat saya,” terangnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha 27 Ternak di Kudus Terjangkit LSD
Menurut Lubis, maraknya penyakit PMK karena kurang siapnya peternak saat menghadapi wabah tersebut. Sehingga ketika terjadi wabah, peternak belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut.
“Kemarin karena banyak peternak yang belum persiapan menghadapi PMK. Tahunya ada sapi ngiler terus dikembalikan, tiba-tiba dalam semalam sapi-sapinya tidak bisa berdiri semua,” jelasnya.
“Antisipasi sekarang, setiap ada sapi masuk disemprot dulu pakai disinfektan dan divaksin rutin setiap tiga hari sekali,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin