BETANEWS.ID, JEPARA – Sani Afifuddin (25) salah satu peternak ayam pedaging di Kabupaten Jepara mengatakan, harga daging ayam mengalami kenaikan hingga mencapai kisaran Rp40-42 ribu per kilogram. Ia menjeleskan, naiknya harga tersebut dikarenakan stok ayam yang dimiliki peternak sedang mengalami kelangkaan, sehingga menyebabkan naiknya harga jual.
Ia kemudian bercerita bahwa langkanya stok ayam di peternak karena susahnya mencari DOC (Day Old Chicken) atau bibit ayam serta mahalnya harga pakan dan vitamin. Keadaan tersebut menurutnya sudah terjadi sekitar satu bulan yang lalu.
“Seperti saya ini sudah satu bulan yang lalu pesan bibit ayam, sudah menghubungi ke pihak marketingnya tapi belum juga dikirim. Katanya di sana juga yang antre banyak, jadinya belum bisa ngirim,” bebernya kerika ditemui di kediamannya, Desa Kedungcino, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Harga Daging Ayam di Jepara Naik, Pedagang: ‘Malah Makin Ramai yang Beli’
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa harga DOC untuk saat ini Rp8 ribu per ekor, di mana tadinya hanya Rp6 ribu per ekor. Sementara untuk harga pakan menurutnya juga mengalami kenaikan, menjadi Rp11 ribu per kilogram dari Rp9 ribu.
Tidak hanya itu, harga paket vitamin serta vaksin yang dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp6 juta per paket.
Sehingga, ia berharap keadaan tersebut dapat kembali normal agar bibit ayam yang dibutuhkan peternak juga dapat segera tersedia. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selain sebagai peternak ia juga menjual sendiri daging ayamnya kepada para pedagang.
Baca juga: Jelang Iduladha, Harga Daging Ayam di Demak Tembus Rp40 Ribu Sekilo
Ketika harga mengalami kenaikan, ia mengatakan jika ikut terdampak karena penjualan daging juga ikut mengalami kesusahan.
“Kalau naik gini sebenere peternak ya seneng, karena keuntungan ya diambil bisa banyak, cuma saya karena juga penjual jadinya agak repot, jualnya susah. Belum lagi ini stok ayam juga sedang kosong,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin