31 C
Kudus
Kamis, April 18, 2024

Melihat Proses Pembuatan Ikan Asap Milik Bu Kusno, Sehari Bisa Jual 1 Kwintal

Di Jalan Dworowati 6, Krobokan, Semarang Barat, Bu Kusno, membuka usaha pengolahan daging ikan manyung asap. Bu Kusno sudah menjalani bisnis tersebut 40 tahun lamanya. Ia memanfaatkan ruang kecil memanjang di samping rumahnya untuk dijadikan dapur pengasapan.

Pagi-pagi sekali, Bu Kusno dibantu anak-anaknya sudah mulai mengolah ikan manyung mentah hasil pengiriman pedagang ikan, baik dalam kota maupun luar kota. Namun kebanyakan ikan-ikan Bu Kusno didapat dari Kabupaten Rembang.

Dua anak Bu Kusno bertugas membersihkan isi perut atau jerohan ikan manyung dan memotong-motong badannya menjadi beberapa bagian. Sedangkan bagian kepala dipisah dan dibelah menjadi dua bagian. Kepala ikan manyung tersebut memang menjadi buruan tersendiri bagi penggemar masakan kepala ikan manyung.

Baca juga: Asap Indah, Sentra Ikan Asap Terbesar di Jateng, Omzet Sehari Rp 500 Juta

Setelah potongan ikan manyung siap, Bu Kusno mengasapinya di tungku pengasapan. Pengasapan adalah teknik memasak dengan memanfaatkan panas dari asap hasil pembakaran. Bu Kusno memilih pecahan batok kelapa untuk dijadikan bara sumber asap. Alhasil, aroma daging ikan asap yang mulai matang menjadi wangi.

Bu Kusno menjual ikan manyung asapnya dengan takaran per potong maupun perkilogram. Sepotong ikan manyung berbagai ukuran itu ia jual seharga Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu. Sedangkan harga kiloannya Rp 80 ribu. Untuk bagian kepala, ia menjualnya dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 35 ribu perkilogram.

Bu Kusno menjual ikan manyung asapnya di Pasar Karangayu yang tak jauh dari rumahnya. Ia mulai berangkat berjualan ke pasar pada siang hari, dan baru pulang sorenya. Namun banyak pula pelanggan Bu Kusno yang langsung membeli ke rumahnya. Rata-rata Bu Kusno menjual daging ikan manyung asap sebanyak 100 kilogram dalam sehari.

“Ya kalau pas ramai bisa jual 1 kwintal. Kalau pas agak sepi ya gak sampai segitu, sekitar 75 kilogram,” aku Bu Kusno.

Baca juga: Cerita Sunayin 13 Tahun Bergelut dengan Asap untuk Sajikan Ikan Asap yang Digemari Banyak Kalangan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang ikan asap semacam milik Bu Kusno ini sebelumnya banyak dijalani warga Krobokan dan sekitarnya. Bahkan ketika Banjir Kanal Barat (BKB) belum dinormalisasi, banyak pula warga yang mengolah daging asap di bantaran sungai.

Namun sejalan dengan program Kampung Tematik oleh Pemerintah Kota Semarang, wilayah tempat tinggal Bu Kusno ditetapkan sebagai Kampung Bandeng. Predikat ini karena di wilayah Dworowati lebih banyak UMKM pengolah dan penjual kuliner ikan bandeng.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER