Sebuah masjid dengan warna hijau dan putih berdiri di sebelah barat Pura Mangkunegaran Solo. Masjid itu tampak indah dengan tulisan kaligrafi besar dengan warna hijau di bagian gapura.
Ketika memasuki gerbang, di bagian kanan masjid tampak berdiri gagah sebuah menara yang didmoninasi dengan warna senada. Seperti masjid biasanya, di bagian serambi juga terdapat seperangkat bedug dan kentongan. Masjid itu adalah Masjid Al-Wustho, masjid milik Pura Mangkunegaran.
Kepada Betanews.id, Sekretaris Takmir Masjid Al-Wustho, Purwanto sudi berbagi informasi sejarah terkait masjid ini. Dia menjelaskan, masjid ini didirikan pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara I, yakni Raden Mas Said atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa (1725-1795).
Baca juga: Masjid Sheikh Zayed Jadi Destinasi Wisata Religi Baru di Solo, Setiap Hari Dipadati Ribuan Warga
Mulanya, masjid ini dinamai Masjid Mangkunegaran. Dulunya, masjid ini juga bukan terletak di lokasi yang saat ini, melainkan di Kampung Kauman, di kawasan Pasar Legi Solo.
Pada masa KGPAA Mangkunegara II (1796-1835), tutur Purwanto, dipindahkan ke lokasi saat ini, yakni di sebelah barat Pura Mangkunegaran yang lebih strategis. Tepatnya berada di Jalan Kartini Nomor 3, Ketelan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
“Setelah itu sampai sekarang lokasinya di sini,” ungkap Purwanto kepada Betanews.id, Senin (3/4/2023).
Seiring berjalannya waktu, kata Purwanto, pembangunan Masjid Al-Wustho terus mengalami perkembangan. Pada era pemerintahan Mangkunegara VII (1916-1944) kemudian didirikan menara setinggi 25 meter yang difungsikan untuk mengumandangkan adzan.