31 C
Kudus
Kamis, Oktober 9, 2025

Mangut Kepala Manyung Bu Fat Semarang Digemari Pejabat Sampai Artis

BETANEWS.ID, SEMARANG – Mangut adalah masakan berkuah santan sebagaimana kebanyakan kuliner nusantara. Jenis kuah mangut mirip dengan kari, masakan khas daerah Sumatra yang konon akulturasi dari India. Atau bisa pula mirip dengan gulai, gule, maupun opor. Namun, mangut lebih bercita rasa gurih, pedas, dan berkuah encer.

Mangut lebih sering dijumpai di daerah pesisir, karena biasanya menggunakan isian daging ikan yang diolah dengan cara diasap. Di warung Bu Fat, mangut yang menjadi andalan adalah kepala ikan manyung. Masyarakat sekitar menyebutnya mangut ‘ndhas manyung.’

Dua pelanggan sedang menikmati Mangut Kepala Manyung Bu Fat yang jadi langganan para pejabat hingga artis. Foto: Tomy Yunius

Warung Makan Kepala Manyung Bu Fat bisa dijumpai di Jalan Ariloka Raya, Krobokan, Semarang Barat. Warung Bu Fat ini tergolong legendaris sebagai kuliner khas Semarang. Tidak hanya di Semarang, warung Bu Fat juga dikenal di berbagai penjuru daerah. Tak sedikit wisatawan domestik menyempatkan mampir ke warung Bu Fat untuk menikmati lezatnya mangut kepala manyung.

-Advertisement-

Baca juga: Mencicipi Puli Kotokan, Makanan Kesukaan Murid Sunan Kudus

Bu Fat sendiri sudah tutup usia di 1999. Saat ini warung Bu Fat dikelola anak-anak Bu Fat. Di Semarang warung Bu Fat membuka cabang di Ngaliyan, Banyumanik, dan Singosari. Tak hanya di dalam kota, warung Bu Fat juga membuka tiga cabang di Jakarta. Di tiga cabang Jakarta itu, warung Bu Fat dikelola oleh cucu-cucu Bu Fat.

Teguh, anak Bu Fat berkisah, ibunya sudah merintis usaha warung makan kecil-kecilan sejak 1969. Selanjutnya menu kepala manyung kreasi Bu Fat banyak disukai karena selain rasanya lezat, kepala manyung dirasa merakyat dan murah. Jadilah mangut kepala manyung Bu Fat menu favorit masyarakat setempat. Masakan Bu Fat ini sudah beberapa kali memenangkan lomba kuliner tingkat lokal dan nasional.

Ramai dan terkenal, Bu Fat akhirnya bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Sekarang seporsi mangut kepala manyung dijual dengan harga Rp100-250 ribu tergantung ukuran.

“Lebih cocok untuk makan bersama, karena ukurannya besar dan banyak. Kalau di Bu Fat ini, ukuran terkecil kepala manyung bisa dikatakan lebih besar dibanding di tempat-tempat lain,” jelas Teguh.

Baca juga: Sop Buntut Legendaris Hajah Uki Kudus, Terinspirasi dari Warga Keturunan Tionghoa

Teguh juga bercerita, beberapa pejabat negara, termasuk menteri, pernah singgah di warung Bu Fat. Salah satunya adalah Purnomo Yusgiantoro, menteri ESDM di kepemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Bahkan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mangut kepala manyung Bu Fat pernah diboyong ke istana negara dalam suatu perjamuan. Tak hanya pejabat negara, warung Bu Fat juga kondang di kalangan artis kelas nasional.

Alina, warga Jakarta asal Medan yang menyempatkan diri mampir ke Bu Fat berujar, dirinya penasaran dengan masakan khas Bu Fat.

“Enak, pedes-pedes tapi nagih terus. Nggak pedas merica, jadi nggak bikin sakit perut. Terus ada sayurnya, saya suka,” ucap Alina.

Darmawan, warga Jakarta asal Kendari mengaku gandrung dengan masakan Bu Fat.

“Kalau di Jakarta saya sering makan di cabangnya di sana. Bedanya kalau di sana bisa memilih level pedasnya,” tutur Darmawan.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER