BETANEWS, DEMAK – Makam yang terletak di belakang Masjid Jami Syuhada Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, itu terlihat lebih tinggi dibanding makam lainnya. Makam tersebut adalah makam Kiai Nawawi, seorang ulama yang menyebarkan Islam yang juga keturunan Sunan Kudus.
Kurdi Abdul Jalil, Ketua Takmir Masjid Jami Syuhada, Kiai Nawawi merupakan seorang penghafal Al-Quran atau keturunan ketujuh Syekh Jafar Shodiq atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus. Dia mendapatkan misi untuk menyebarkan Islam di Demak, kemudian pergi ke Desa Bungo pada era 1700 Masehi.
“Kalau bahasanya orang di sini, Mbah Bagus Santri atau Mbah Panji Kusumo itu tokoh politik yang babat alas Desa Bungo, sedangkan Kiai Nawawi sosok ulamanya,” katanya pada Betanews.id, belum lama ini.
Baca juga: Sejarah Masjid Syuhada Bungo, Saksi Penyebaran Islam di Kota Wali
Kurdi menerangkan, sosok Kiai Nawawi dikenal sebagai seorang yang pintar. Bahkan dalam riwayatnya, Kiai Nawawi memiliki Al-Quran yang ditulis sendiri olehnya. Namun Al-Quran tersebut keberadaannya belum diketahui hingga sekarang.
“Kiyai Nawawi datang ke Desa Bungo mengajarkan metode membaca Al-Quran dan ilmu tauhid, sedangkan masjid ini sebagai pusat syiarnya,” terangnya.
Menurut Kurdi, Kiai Nawawi adalah seorang wali yang memiliki karomah. Berziarah ke makam Kiai Nawawi dipercaya masyarakat dapat membantu siapa saja yang sedang menghafal Al-Quran, untuk dipermudah dalam belajar.
“Ini kisah nyata, ada seseorang yang ingin menghafalkan (Al-Quran) kemudian dia berziarah ke makam Kiai Nawawi beberapa kali, kemudian ia bermimpi diludahi dan saat terbangun dia mudah menghafal Al-Quran,” jelasnya.
Setiap bulan Dzulhijjah, katanya, masyarakat Desa Bungo rutin melakukan haul pengajian di makam Kiai Nawawi. Sedangkan pada hari Jumat Kliwon masyarakat menggelar istighosah di dekat makam.
Baca juga: Menilik Makam Mbah Panji Kusumo, Sosok Pendiri Desa Bungo Demak
“Haulnya Mbah Nawawi cuman pengajian antara tanggal 11,12,13 bukan Dzulhijjah, kalau kirab biasanya dibarengkan dengan Mbah Bagus Santri,” imbuhnya.
Dia menambahkan, keturunan Kiai Nawawi juga dikenal menjadi sosok yang berpengaruh di Desa Bungo. Menurut Kurdi, beberapa kepala desa yang pernah menjabat masih memiliki darah dari Kiai Nawawi.
“Uniknya beberapa kali yang kepala desa ini masih memiliki garis keturunan dari Kiai Nawawi, entah bagaimana seperti itu tapi sering terjadi,” tuturnya.
Editor: Suwoko