31 C
Kudus
Selasa, Maret 28, 2023
BerandaSEJARAHTirta Kahuripan, Situs...

Tirta Kahuripan, Situs Peninggalan Ratu Kalinyamat yang Manfaatnya Terus Mengalir hingga Kini

BETANEWS.ID, JEPARA – Sosok Ratu Kalinyamat turut menjadi salah satu ikon dari Kabupaten Jepara, selain Ratu Shima dan RA Kartini. Ia diceritakan sebagai pemimpin dari Kerajaan Kalinyamat yang pusatnya diyakini berada di Desa Kriyan. Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Ratu Kalinyamat, sosok tersebut kemudian turut dihadirkan dalam pesta Baratan. Tradisi turun temurun masyarakat Jepara sebelum menyambut Bulan Ramadan.

Tokoh Masyarakat Desa Kriyan, Muhammad, menjelaskan, dalam rombongan kirab yang membawa Ratu Kalinyamat mengelilingi desa terdapat salah satu prajurit yang membawa kendi maling. Kendi tersebut memiliki kisah tentang pengadilan yang dilakukan oleh Ratu Kalinyamat terhadap salah seorang perempuan yang mengaku bahwa dirinya sedang hamil, tetapi suaminya tidak mengakui bahwa anak dari wanita tersebut merupakan anaknya.

Untuk mencari kebenaran, Ratu Kalinyamat kemudian melakukan sidang dengan memanggil dua orang yang terlibat dalam perkara. Ia memereintahkan kepada dua sosok tersebut untuk masuk ke dalam kendi. Ada salah satu sosok yang berhasil masuk, dan diputuskan dialah yang berbohong.

- Ads Banner -

Baca juga: Meriahnya Tradisi Baratan untuk Sambut Bulan Puasa di Kriyan Jepara

Selain mengangkat tentang kisah Ratu Kalinyamat, dalam pelaksanaan baratan kali ini masyarakat desa Kriyan mengambil tema “Tirta Kahuripan”. Sebuah sumur yang berada di sebelah utara masjid. Ia ingin agar masyarakat tahu bahwa terdapat situs peninggalan Ratu Kalinyamat yang masih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sampai sekarang.

“Kali ini kita mengangkat tema Tirta Kahuripan yang tidak dimiliki oleh masyarakat sekitar Ratu Kalinyamat, karena memang adanya cuma di sini. Nah ini ingin kita angkat agar masyarakat tahu bahwa ada peninggalan dari Ratu Kalinyamat yang ndak bakal hilang,” ujarnya di Area Masjid Al-Makmur, Desa Kriyan, Minggu (12/03/2023).

Bukti lain dari ditemukannya situs peninggalan Kerajaan Kalinyamat yaitu Watu Gilang yang berada di area belakang masjid. Dari keberadaan batu tersebut, ia berpendapat bahwa masjid yang berdiri di tanah wakaf tersebut, dahulunya merupakan kepunden, atau tempat perisirahatan bagi sang ratu.

Baca juga: Sejarah Desa Teluk Awur, Kisah Hancurnya Kerajaan Karena Terperdaya Wanita Cantik

Uniknya masjid tersebut juga tidak memiliki area pembuangan. Ia mengatakan bahwa pada saat masjid tersebut dikelola oleh bapaknya pernah dibuatkan saluran pembuangan. Tetapi air pembuangan tersebut justru mampet dan tidak bisa mengalir ke tempat pembuangan. Ketika musim hujan air dari masjid tersebut sering mengeluarkan ikan-ikan berukuran kecil.

“Jadi di bagian bawah masjid itu terdapat pondasi batu-bata yang tengahnya berlubang. Kan makanya kalau dulu orang menyebut tanah ini (tanah masjid) sebagai tanah embes. Karena airnya langsung merembes ke bawah,” ungkapnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,333PengikutMengikuti
105,000PelangganBerlangganan

Terbanyak Dibaca Sepekan