BETANEWS.ID, KUDUS – Setelah tiga tahun vakum, tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus kembali digelar tahun ini. Tradisi itu sontak mengundang animo masyarakat yang begitu tinggi. Terbukti, menurut data Dinas Perdagangan Kudus, pengunjung hariannya mencapai ribuan orang.
Dengan tingginya animo masyarakat ini, omzet penjual di Dandangan juga ikut terkerek. Namun, banyak juga masyarakat yang mengeluhkan harga berbagai produk yang terbilang mahal.
Menanggapi ini, Kepala Bidang (Kabid) Pedagang Kaki Lima (PKL) pada Dinas Perdagangan Kudus, Imam Prayitno, mengaku tak bisa mengintervensi harga yang dipatok oleh para pedagang. Ia juga mengetahui bahwa ada pedagang yang menjual jus mangga dengan harga Rp25 ribu per cup.
Baca juga: Pengunjung Even Dandangan Membludak, Hari Pertama Diklaim Capai 5 Ribu Orang
“Kami tidak bisa mengintervensi harga. Sebab kami juga tidak tahu harga bahan yang dijual mereka. Misal harga jus mangga Rp25 ribu per cup, saya kan tidak tahu harga mangga sekarang berapa. Bisa saja mangga lagi mahal, kan tidak lagi musim,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Rabu (15/3/2023).
Intinya, kata Imam, pengunjung sendirilah yang harus pintar memilih jajanan atau dagangan yang akan mereka beli. Para pengunjung baiknya menanyakan harga terlebih dulu sebelum memesan jajanan.
“Kalau mau beli barang kan justru bisa ditawar dulu,” imbuhnya.
Ia tidak memungkiri bahwa omzet para pedagang di Dandangan memang tinggi-tinggi. Dalam beberapa kali pengecekan, pihaknya juga sempat tanya-tanya omzet para pedagang.
“Ketika saya bertanya sama pedagang jus buah terkait pendapatan mereka, dijawab pendapatan melonjak. Di dua malam pertama pedagang jus buah mampu dapat omset Rp7 juta. Berarti per malam kan kurang lebih Rp 3,5 juta,” ungkapnya.
Baca juga: Jadi Pengobat Dahaga Rindu, Dandangan Tahun ini Lebih Meriah Dibanding Sebelumnya
Beberapa penjual jus buah yang ditanyainya itu menjual jus dengan harga Rp10 ribu per gelas. Sehingga, untuk mencapai Rp3,5 juta, pedagang tersebut mampu menjual ratusan gelas per malam.
“Saya kira itu masuk akal. Sebab pengunjung di tradisi Dandangan setiap malamnya mencapai ribuan orang,” ungkapnya.
Banyaknya pengunjung tradisi Dandangan di Kudus, kata dia, tak hanya berdampak pada pedagang yang ada di stand. Karena para PKL kecil yang hanya berjualan es teh dan air mineral juga ikut merasakan dampaknya.
“PKL yang berjualan air saja itu bisa mendapatkan omzet hingga Rp800 ribu. Itu pedagang kecil, yang pedagang besar, memang bisa jutaan semalam,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
Harga mahal? Coba deh belinya di dandangan yg jalan Ramlan