BETANEWS.ID, KUDUS – Setelah dibuka di lapangan Simpang Lima, Senin kemarin, Karnaval Budaya Dugder 2023 dilepas di halaman Balai Kota Semarang, Selasa (21/3/2023). Pelepasan diawali dengan upacara pembukaan dengan instruktur upacara Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Ita.
Para peserta karnaval yang di antaranya terdiri dari kelompok kebudayaan, perwakilan kecamatan, dan satuan OPD Pemerintah Kota Semarang, berbaris di tepi halaman Balai Kota. Sebelum upacara, penampilan tari bertema Warak Ngendog memberikan hiburan atraktif kepada seluruh peserta dan tamu undangan.
Ita dalam upacara budaya ini menyandang gelar sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum. Gelar ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ini karena Ita adalah Wali Kota perempuan pertama. Sebelum Ita, Wali Kota memerankan Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbodiningrat, yang merupakan Bupati Semarang pelopor seremoni Dugder di tahun 1881.
Baca juga: Karnaval Budaya Dugder Dibuka, 6.400 Peserta Tumpah Ruah di Simpang Lima Semarang
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka hadir bersama sejumlah kepala daerah seKedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi) dalam acara ini. Dalam kesempatan ini, Gibran dan Ita menanda tangani MoU kerja sama pengembangan pariwisata antara kedua kota besar di Jawa Tengah tersebut.
“Harapannya kegiatan-kegiatan kebudayaan dan pariwisata bisa kita sinergikan antara Solo dan Semarang” ungkap Gibran.
Ita menjelaskan, Semarang dan Surakarta mempunyai sejarah kebudayaan yang sama dengan Yogyakarta. Persamaan sejarah kebudayaan inilah yang mendasari kerja sama antar keduanya.
“Ya Semarang dan Solo kan punya sejarah yang sama di bawah kasultanan sama, juga masa kerajaan Mataram. Nantinya akan dibicarakan bagaimana menghubungkan historinya,” terang Ita.
Selanjutnya upacara ditutup dengan penabuhan beduk oleh Ita dan jajaran pemerintahan serta beberapa tamu undangan. Usai menabuh beduk tanda karnaval siap diberangkatkan, Ita didampingi sang suami, Alwin Basri menaiki kereta kencana untuk memimpin karnaval dugder.
Di depan kereta kencana Ita, barisan Paskibra dan pasukan berkuda ala keraton beriringan memecah lautan massa di sepanjang Jalan Pemuda, depan Balai Kota. Sedangkan barisan Pramuka membantu polisi dan tentara membangun rantai tangan menertibkan penonton.
Di belakang kereta kencana Ita, menyusul kereta kencana lain dari jajaran pemerintahan. Nampak pula Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan keluarga, serta Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman dan keluarga.
Baca juga: Dugderan, Tradisi Semarangan yang Melegenda
Selanjutnya barulah pawai disusul peserta karnaval Dugder. Di barisan karnaval Dugder, ada pula kelompok kesenian Barongsai, Barongan, seniman tradisional, dan perguruan pencak silat.
Karnaval ini mengambil rute dari Balai Kota menyusuri Jalan Pemuda menuju Aloon Aloon Masjid Agung Semarang. Selanjutnya iringan karnaval beranjak menuju Masjid Agung Jawa Tengah, sekaligus menjadi pemberhentian terakhir Karnaval Budaya Dugder 2023.
Editor: Suwoko