BETANEWS.ID, KUDUS – Tampak satu unit truk terparkir di area Pasar Baru Kudus memuat minyak goreng merek MinyaKita yang nantinya akan didistribusikan untuk pedagang di pasar tersebut, Jumat (24/2/2023). Dalam dua bulan terakhir ini, MinyaKita memang langka dan susah untuk didapatkan.
Supervisor PT Bina Karya Prima Ahmad Anwar mengatakan, saat ini pihaknya mendistribusikan minyak goreng merek MinyaKita di satu tempat yaitu di Pasar Baru Kudus. Pendistribusian MinyaKita ada sebanyak 420 karton dengan target 60 toko.
Baca juga: Akhirnya Kudus Dapat Pasokan Minyakita Lagi, Warga Langsung Serbu Penjualnya di Pasar
“Ini merupakan pendistribusian yang kedua. Yang pertama ada di tiga pasar, yaitu Pasar Kliwon, Pasar Bitingan dan Pasar Jember. Namun untuk kali ini, pendistribusian dikhususkan untuk Pasar Baru,” bebernya saat ditemui, Jumat (24/2/2023).
Ia menjelaskan, dengan pendistribusian sebanyak 420 karton tersebut, masing-masing toko mendapat 7 karton yang berukuran satu liter. Saat ini, pihaknya hanya konsentrasi untuk pendistribusian MinyaKita ke pasar dibandingkan dengan toko grosir. Hal tersebut untuk pemenuhan stok yang ada di pasar.
“Karena MinyaKita selama ini kan dicari agak susah. Saat ini kami sudah dapat DMO dari pemerintah untuk didistribusikan. Jadi dropping ini tergantung dari pedagang, mau beli berapa, dengan aturan maksimal 7 karton setiap toko,” terangnya.
Anwar merincikan, harga dari distributor, MinyaKita itu harganya Rp 151.200 per satu kartonnya. Sehingga jika ditotal, harga dari distributor per satu liter seharga Rp 12.600. Namun pedagang tidak diperbolehkan menjual MinyaKita dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 14 ribu per liter.
“Jadi untuk harga minyak tidak boleh dijual lebih dari harga Rp 14 ribu dari pedagang,” tuturnya.
Baca juga: Minyakita di Kudus Sudah Langka Sejak Awal Tahun, Kalau Ada Harganya Melambung Tinggi
Koordinator Pasar Baru, Didik Soneta menambahkan, pihaknya merasa senang, karena dengan adanya dropping MinyaKita yang sebelumnya langka itu bisa membantu masyarakat.
“Terakhir stok MinyaKita ada itu sekitar dua bulanan, dan alhamdulillah saat ini sudah ada lagi. Karena peminatnya banyak, sampai ada orang kemarin yang mencari MinyaKita, soalnya kan untuk harga lebih murah,” tegasnya.
Ia menyebut, selama dua bulan terakhir itu stok MinyaKita langka. Kalaupun ada, harganya mahal, yaitu dengan Rp 18 ribu per liternya.
Editor: Kholistiono