BETANEWS.ID, KUDUS – Kabupaten Kudus mendapat jatah minyak goreng merek Minyakita sebanyak 240 karton yang ditujukan ke pasar tradisional, antara lain Pasar Bitingan, Pasar Kliwon, dan Pasar Jember, pada Jumat (17/2/2023). Pasokan minyak goreng bersubsidi ini sontak membuat warga langsung menyerbu para penjualnya, tak terkecuali di toko milik Siti Aminah.
Pedagang di Pasar Jember itu mengatakan, Minyakita sangat diminati karena harganya hanya Rp14 ribu per liter. Namun, karena para pedagang hanya dapat 7 karton, akhirnya stoknya cepat ludes. Itu juga para pembeli sudah dibatasai hanya boleh membeli maksimal dua liter.
“Tentu senang sakali, apalagi permintaan Minyakita ini sangatlah banyak. Dengan adanya dropping ini masyarakat juga senang,” beber Aminah saat ditemui di tokonya, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Atasi Kelangkaan dan Pemalsuan, Kemendag Pasok Minyakita ke Pasar-Pasar Tradisional
“Karena murah dan (harga) subsidi, jadi banyak yang cari. Tapi kami dituntut untuk meratakan kepada masyarakat terutama yang memang membutuhkan,” ungkapnya.
Aminah juga tetap menyediakan minyak goreng merek lain, seperti Fitri seharga Rp16 ribu, Harumas Rp16 ribu, Fortune Rp17 ribu, dan Hemart Rp17 ribu.
Disinggung terkait kapan ada dropping Minyakita lagi, Aminah mengaku belum tahu. Makanya, dia berharap agar dropping Minyakita itu bisa secepatnya, karena banyak masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga: Minyakita di Kudus Sudah Langka Sejak Awal Tahun, Kalau Ada Harganya Melambung Tinggi
Pedagang lain, Jumiati membeberkan, dalam jatah 7 karton Minyakita itu berisi 4 karton satu literan, dan 3 karton 2 literan. Menurutnya, yang paling banyak dicari adalah Minyakita yang satu literan.
“Peminatnya banyak mas, lagian juga barangnya kan jarang. Jadi ya memang laku. Apalagi kita dituntut jual per satu orangnya sebanyak 2 liter tidak boleh lebih. Secepat-cepatnya satu pekan baru habis. Karena Minyakita ini kan program Pemerintah untuk mensubsidi masyarakat. Jadi ya harus diratakan,” tuturnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
