BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa pembeli tampak menunggu pesanan intip ketan khas Kudus yang dijajakan di pojok belakang SMPN 2 Kudus, Jumat (20/1/2023). Di sana, mereka tampak dilayani oleh pria paruh baya yangtampak cekatan membuat jajanan tradisioal itu.
Pria bernama Suroso Ragil Saputro (50) itu sehari-hari memang menjajakan intip ketan di tempat tersebut sejak 2016. Menurutnya, pertama berjualan ia hanya membawa 2 kilogram bahan baku yang ternyata laku keras dan cepat ludes. Dari situ, secara perlahan ia menaikkan modal bahan baku untuk jualan di tempat tersebut hingga saat ini.
“Sebelumnya saya titipkan di toko-toko, kemudian saya mencoba dasarkan sendiri. Alhamdulillah penjualan bagus. Di samping itu karena kepengen nguri-uri makanan khas Kudus ini, dan ternyata respon sangat bagus,” beber Suroso.
Baca juga: Kue Pancong yang Satu Ini Toppingnya Kekinian, Lumer di Luar dan Lembut di Dalam
“Kalau di Kudus mungkin hanya saya saja yang menjualnya. Untuk pembeli yang dari luar kota itu berlangganan karena kebanyakan dari bakul yang membeli dari Pasar Kliwon kemudian mampir,” ucap warga Mlati Lor, Kecamatan/Kabupaten Kudus itu.
Ia menjelaskan, usaha makanan berbahan ketan, kelapa, dan gula pasir itu merupakan turunan dari ibunya. Untuk membuatnya, ketan dicampur dengan kelapa, kemudian dimasukkan ke dalam wadah cobek kecil yang kemudian dilaburi dengan gula pasir.
Untuk satu porsi, ia memberi harga Rp10 ribu yang berisi empat biji intip ketan. Biasanya ia jualan setiap hari Senin sampai Sabtu di belakang SMPN 2 Kudus pada pukul pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kemudian untuk Minggu ia berjualan saat CFD di Alun-alun Simpang 7 Kudus.
Editor: Ahmad Muhlisin
