BETANEWS.ID, KUDUS – Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus sudah masyhur di kalangan pecinta kuliner akan pecel pakisnya yang legendaris. Salah satu tempat yang jadi jujugan adalah Warung Mbok Yanah yang sudah buka sampai generasi ketiga dan kini dipegang oleh Soliyati (70).
Menurut Soliyati, warungnya itu dirintis oleh simbahnya pada masa setelah kemerdekaan. Adanya pecel pakis itu bermula dari simbahnya yang pernah mengabdi di Solo kemudian membawa resep itu ke Kudus.

“Pecel ini sudah ada sejak simbah, tahunnya saya tidak tahu. Mbok Yanah pulang itu setelah kemerdekaan. Sedangkan saya menggantikan Mbok Yanah itu sekitar tahun 1974,” katanya pada betanews.id, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: Meski di Dalam Gang, Kedai Bakso Soloensis di Krandon Ini Tetap Laris Manis, Ini Rahasianya
Menurutnya, pecel pakis dengan bumbu khas Solo ini berbeda dengan bumbu pecel yang ada di Kudus. Pecel pakis itu rasanya cenderung manis dan tidak pedas, sehingga cocok di lidah pembeli.
“Pecel khas Solo itu bumbunya manis, sedangkan Kudus lebih cenderung ke asin dan pedas. Kalau di sini pedas cukupan,” imbuhnya.
Soliyati menerangkan, makanan buatanya itu terdapat sayuran pakis, kecambah, dan kacang. Sedangkan bumbu sambalnya ia buat dari perpaduan gula tebu dan aren.
Baca juga: Masakan Cita Rasa Ibu ala Lesehan Dapur Simbok Demak, Rp 7 Ribu Sudah Bisa Makan Sepuasnya
Warung Pecel yang berada di dekat makan Sunan Muria ini buka setiap hari pada pukul 7.00-17.00 WIB. Selain pecel pakis, pembeli juga dapat memesan menu yang disediakan seperti ayam bakar dan ayam goreng.
Dari awal buka hingga sekarang, pecel pakis Mbok Yanah tidak pernah sepi pembeli. Soliyati membeberkan, tempatnya sering jadi jujugan para pejabat dan jadi langganan Presiden Indonesia ke-5 yaitu Megawati Soekarno Putri.
“Bu Megawati itu kalau kangen pecel pakis, itu nelpon Pak Musthofa. Jadi nanti dibungkuskan, karena Pak Masthofa kan sering pergi ke Jakarta,” pungkasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin