BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pembeli terlihat sedang memesan menu di Bakso Soloensis yang berada di Desa Krandon RT 1 RW 5, Kecamatan/Kabupaten Kudus. Ia dilayani oleh pria berbaju merah yang dengan sigap menulis menu yang diinginkan. Pria terakhir itu adalah Muhammad Kevin Despinola (23), manajer Kedai Bakso Soloensis.
Sesuai melayani pembeli, pria yang akrab disapa Kevin itu kemudian berbagi informasi terkait penjualan di sana. Dia mengatakan, kelebihan dari kedai tersebut adalah tidak menggunakan micin atau mononatrium glutamat (MSG) pada semua menu yang tersedia. Selain itu, bahan mi untuk sajiannya menggunakan bahan gandum. Menurutnya, hal itu bertujuan untuk menyediakan menu yang sehat bagi pembelinya.
Usaha yang berpindah tangan dari orang Solo kemudian dikelola orang tuanya sejak 2016 itu menyediakan berbagai macam bakso dan mi yammie. Di antaranya adalah bakso reguler, bakso campur, bakso urat, bakso super urat, bakso unyu, bakso super unyu, bakso jumbo, bakso tetelan, bakso telur, dan bakso pedas gila.
Baca juga: Warung Sop Balungan Panjang Ini Bisa Jual hingga 100 Porsi Sehari, Rahasianya Ada di Bumbu
Sedangkan untuk mi yammie ada yammie ayam, yammie pangsit, yammie bakso, yammie komplet, yammie pangsit goreng, yammie bakso jumbo, yammie bakso pedas, yammie bakso telur, yammie super komplet, yammie bakso urat, dan yammie bakso premium. Selain itu ada menu camilan seperti chicken tender dan udang keju.
“Untuk harganya antara bakso dan mi yammie ini mulai dari Rp12 ribu sampai Rp25 ribu. Sedangkan camilannya Rp10 ribu,” rinci Kevin, Rabu (2/11/2022).
Meski kedainya tidak berada di tempat strategis, tapi pembelinya tidak hanya datang dari masyarakat setempat saja. Bahkan, banyak juga dari instansi dan perkantoran yang ada di Kudus. Bahkan setiap harinya kedai tersebut bisa menjual 90 sampai 100 porsi.
Baca juga: Masakan Cita Rasa Ibu ala Lesehan Dapur Simbok Demak, Rp 7 Ribu Sudah Bisa Makan Sepuasnya
“Kebanyakan pembeli lebih dominan membeli melalui GrabFood dan ShopeeFood dibandingkan datang langsung ke sini. Selain itu juga ada pesanan dari perkantoran,” terangnya di kedai yang buka mulai pukul 9.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB tersebut.
Salah satu pembeli Firmansyah mengaku sudah tiga kali membeli bakso di sana lewat aplikasi antar jemput. Namun kali ini, warga Kecamatan Jekulo itu sengaja datang ke sana dan mencoba membeli mi yammie.
“Untuk harga menurut saya seperti pada umumnya, kemudian rasanya enak,” tuntasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
