31 C
Kudus
Selasa, April 22, 2025

Ngeri! Alpukat Rifai Hasil Budi Daya Petani Kendal Ini Pernah Dilelang Harga Rp1,1 Juta per Buah

BETANEWS.ID, KENDAL – Luar biasa. Begitulah gambaran yang pas saat mengetahui alpukat Rifai yang dikembangkan Kelompok Tani Bina Karya Bedono, Kecamatan Boja, Kendal ini pernah dilelang dengan harga Rp1,1 juta per buah.

Alpukat yang memiliki postur lebih besar dan tebal ketimbang jenis biasanya itu sontak saja membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo penasaran. Seperti hari ini, Jumat (21/10/2022), orang nomor satu di Jateng itu mengunjungi lokasi pengembangan dan mencicipi kenikmatan alpukat Rifai.

“Sebenarnya kita mulai ngecek, kalau kita mau bicara ketahanan pangan, produk lokal kita nggak kalah. Hari ini kita melihat alpukat. Ada Pak Rifai peneliti dan pengembangnya, hasilnya sangat bagus,” ujar Ganjar.

-Advertisement-

Baca juga: Kopi Biji Alpukat Ini Sensasi Rasanya Begitu Unik, Harganya Cuma Segini

Ia mengapresiasi, karena hasil produk itu sangat bagus. Bahkan, alpukat tersebut pernah dilelang dengan harga Rp1,1 juta per buah.

“Tahu nggak kalau harga lelang-lelangnya sangat tinggi. Pernah dulu Rp1,1 juta satu biji, karena seperti kontes,” lanjutnya.

Sehingga, papar Ganjar, jika bicara ekonomi lokal dan ekonomi pertanian, produk di Jawa Tengah tersedia. Hanya, masih perlu dipromosikan dan dibantu untuk mengurus legalitasnya.

“Sekarang kita coba promokan, dan ini punya nilai gizi yang cukup tinggi. Dari tempat kita saja bisa kok kalau kita kembangkan, ekspor kita akan jauh lebih bagus,” paparnya.

Menurut Ganjar, di Jawa Tengah banyak sekali produk-produk pertanian yang dapat diunggulkan. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk menggenjot produktivitas dan kualitasnya.

“Kita mesti ajak bersaing dan percaya diri. Untuk produk lokal mesti kita genjot mulai hari ini. Dan di Jateng banyak sekali yang seperti ini. Kemarin di Kabupaten Semarang ada alpukat Wina. Ini ada Rifai, Kendhil, dan Pawiro Winoto,” tuturnya.

Baca juga: Edan! Alpukat Budi Daya Warga Ternadi Ini Punya Bobot Hingga 2 Kilogram

Menurut gubernur, ke depan yang harus dilakukan adalah memastikan produktivitas dan kualitasnya. Sehingga produk tersebut benar-benar bisa ekspor.

“Nanti kalau kemudian bisa kita hitung, Dinas Pertanian, dan kawan penyuluh bisa mendampingi,” ungkap Ganjar.

Sementara Abdul Rifai, peneliti dan pengembang Alpukat Rifai menuturkan, untuk saat ini pihaknya masih mengurus beberapa persyaratan agar produknya bisa go international.

“Kami masih mempersiapkan itu semua. Dan ini kami merasa didukung oleh Pak Ganjar, yang hadir langsung di sini,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER