Di kawasan makam Menara Kudus, tampak sebuah makam bertulis Penggerak dan Pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU). Makam tersebut yakni makam Kiai Haji Raden (KHR) Asnawi, Seorang ulama besar di Kudus yang juga pendiri dan penggerak NU. Bahkan, karena dirinyalah, Kabupaten Kudus menjadi cabang NU pertama yang diresmikan oleh KH Hasyim Asyari.
Kepada Tim Lipsus Beta News, Em Nadjib Hassan, Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) ngungkapkan, KHR Asnawi sejak muda memang sangat aktif dalam pergerakan. Saat masih tinggal di Mekah, KHR Asnawi pernah menjadi pemimpin Sarekat Islam (SI) Cabang Mekah.
Pria yang akrab disapa Najib itu kemudian bercerita, sekitar tahun 1924, Tanah Suci yang dulu bernama Hijaz, jatuh ke tangan Raja Saud dari Kerajaan Najed. Kerajaan tersebut berkolaborasi dengan tokoh-tokoh Wahabi. Saat itu ada komitmen yang menguasai kekuasaan adalah Saud dan keturunannya. Sedangkan yang menguasai akidah adalah Bin Bas dan keturunannya.
Dan kebetulan, yang ditunjuk sebagai ketua Komite Hijaz adalah KHR Asnawi
Em Nadjib Hassan, Ketua YM3SK
“Ketika kerajaan Saudi sudah mulai berdiri, dan kelompok Wahabi semakin kuat karena didukung resmi oleh Pemerintah Saudi, maka timbulah kekhawatiran dari para ulama di Indonesia. Jangan-jangan nanti golongan Ahlussunnah akan diberangus di sana,” ungkapnya saat ditemui Tim Liputan Khusus Betanews.id beberapa waktu lalu.
Merespon kejadian tersebut, kata Najib, para ulama Indonesia kemudian membentuk komite yang diberi nama Komite Hijaz. Komite tersebut memiliki tujuan utama untuk menghadap Raja Saud.