31 C
Kudus
Jumat, Februari 14, 2025

Warga Tambak Lorok Semarang Memilih Bertahan Meski Dikepung Banjir Rob

BETANEWS.ID, SEMARANG – Pemukiman warga yang berada di Tambak Lorok atau yang dikenal dengan Kampung Nelayan, nyaris setiap hari tergenang air rob. Daerah yang berada di sudut utara Kota Semarang itu, selalu jadi langganan rob.

Meski begitu, kampung yang hampir seluruh warganya bekerja sebagai nelayan itu, memilih tetap bertahan di rumah yang sudah mereka tempati bertahun-tahun. Bahkan ada juga yang secara turun-temurun.

Salah satu warga, Solekah (38) mengatakan, banjir rob memang sudah terjadi sejak dulu, bahkan sudah langganan hampir setiap hari. Hal ini pun membuat beberapa aktivitas sehari-hari mereka menjadi terhambat.

-Advertisement-

Baca juga: Bertahun-Tahun Diteror Rob, Banyak Warga Tambaklorok Semarang Pilih Pindah

“Rob seperti ini sudah bertahun-tahun, dan datangnya hampir setiap hari. Jadi aktivitas sehari-hari juga ikut keganggu, apalagi anak-anak yang sekolah, kasihan, repot,” katanya.

Kendati demikian, Solekah pun mengatakan, keadaan seperti itu tidak menjadi halangan, terutama anak-anak untuk berangkat ke sekolah.

“Walaupun rob hampir tiap hari, anak-anak yang berangkat sekolah tetap berangkat dan semangat. Karena rob terus menerus, sekarang salah satu warga ada yang menyediakan jasa jemput dengan tosa, biayanya Rp 2 ribu sekali berangkat. Kalau pulang pergi ya sehari Rp 4 ribu. Gak papa, daripada anak jalan di banjiran, kasihan,” tambahnya.

Hal yang sama diungkapkan juga oleh Sumani (53). Warga RW 16 itu menjelaskan, sudah satu pekan air rob menggenangi kampungnya. Ia mengatakan, setiap pagi air laut akan menggenangi kemudian akan surut saat malam.

“Udah Seminggu menggenang seperti ini, rob kayak gini hampir harian, libur paling cuma 2-4 hari, nanti ada lagi. Paling parah, ketingiannya pernah sampai satu meter,” ucap Sumani.

Kemudian mengenai kabar bantuan pembangunan tanggul, ia mengaku sudah lama mendengar hal tersebut. Tapi sampai sekarang ternyata hal itu hanya wacana, karena sampai sekarang tidak segera terealisasikan.

“Kabar ada bantuan pembangunan tanggul sudah lama tau, informasinya sudah lama, sebelum juli malahan, tapi selalu mundur terus. Jadi kalau bisa ya secepatnya direalisasikan, kalau hidup terus- terusan kayak gini ya ngga betah,” katanya.

Sementara itu, Ketua RW 16 Tambak Lorok, Slamet Riyadi mengatakan, bahwa beberapa warganya melakukan secara mandiri untuk meninggikan tanah.

Baca juga: Sebulan Lebih Terendam Banjir Rob, Warga Tambaklorok Tagih Janji Hendi Saat Kampanye

“Nunggu pemerintah juga lama, tidak kunjung direalisasikan. Jadi sembari menunggu bantaun dari pemerintah, warga sekitar berinisiatif untuk meningikan tanah yang di bawah fly over secara mandiri. Yang ditinggikan itu arah blusuk bawah, dan untuk dananya kita mengorbankan uang operasionalnya masing-masing RW, tetapi belum selesai, karena untuk mengatasi semuanya,” kata Slamet.

Ia pun memberikan informasi, dari keseluruhan 529 KK yang ada di RW 16, ada sekitar 80 KK yang terdampak. Diperikirakan ada sekitar 40 rumah warga yang terdampak di 6 RT dan seluruh jalan di RW 16 tenggelam.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER