31 C
Kudus
Selasa, September 17, 2024

Mulai Harga Rp 100 Ribu, Laksmi Art Batik Sediakan Puluhan Motif Khas Semarangan

BETANEWS.ID, SEMARANG – Di kawasan Kampung Batik Semarang Nomor 44, RT 04 RW 02, Semarang, terdapat salah satu toko batik yang menyediakan motif batik khas Semarangan. Toko itu adalah Laksmi Art Batik.

Ditemui di tokonya, Pemilik Toko Laksmi Art Batik Christina Riyastuti mengatakan, ia sudah masuk ke dunia batik sejak 2009 untuk kegiatan pelatihan edukasi. Sedangkan untuk masuk ke dunia penjualan batik baru mulai tahun 2016.

“Dulu saya seorang guru, tapi karena waktu itu saya baru punya anak kecil dan suami tidak mau anaknya dititipin, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dan mengurus anak. Baru setelah anak-anak udah besar, tahun 2009 saya coba terjun ke dunia batik, tapi waktu itu masih untuk kegiatan pelatihan saja, untuk menjual kain batiknya baru tahun 2016,” jelasnya.

-Advertisement-
Aneka motif batik khas Semarangan yang ada di Laksmi Art Batik. Foto: Kartika Wulandari.

Baca juga: Fashion Show Karya Peserta Pelatihan Membatik dan Menjahit BBPVP Semarang

Christin sapaan akrabnya pun mengatakan, di toko batiknya ini, mempunyai koleksi motif semarangan yang lumayan lengkap. Mulai dari motif Tugu Muda, Lawang Sewu, Warak Ngendog, Burung Kuntul, Asem Arang, dan masih banyak lagi.

“Motif yang saya ciptakan ada 10, dan yang terbaru ada motid Asem Arang dan Tugu Muda,” katanya.

Untuk motif terbaru yakni Asam Arang, katanya mempunyai filosofi tersendiri. Ia menjelaskan, motif batik Semarang satu ini mengusung konsep Asam Arang. Asam di sini mengacu pada habitat pohon Asam dan Arang yang dalam bahasa Jawa diartikan jarang.

Sehingga secara filosofi motif baik ini merujuk pada pohon yang saling berjauhan. Dengan mengenakan motif ini diharapkan kebaikan akan mengalir kepada si pemakai.

Sedangkan untuk filosofi motif Tugu Muda, ia menjelaskan, terinspirasi dari Kota Semarang yang terkenal dengan bangunan tugu yang berdiri di pusat kota. Christin melanjutkan, Tugu Muda adalah sebuah monumen bersejarah untuk mengenang peristiwa lima hari pada tahun 1945. Tugu ini menjadi salah satu motif batik Semarang yang bentuknya khas dan dapat menghidupkan warna kain yang cenderung gelap serta cocok untuk acara formal.

Tak hanya memiliki motif Semarangan yang sangat beragam, di toko batiknya, ia juga mempunyai beberapa produk batik yang cepat habis karena produk tersbeut menggunakan bahan pewarna alami.

Baca juga: Sambut Kemerdekaan, Batik Sekar Jagad Rilis Motif Peta Nusantara yang Sudah Laku 1.000 Lembar

“Di sini juga punya produk yang menggunakan bahan alami, seperti menggunakan kayu, daun ada juga warna tanah, dan itu yang cepat habis. Untuk harga saya mulai dari Rp 100 ribu untuk batik cap, sedangkan batik tulis mulai Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta,” tambahnya.

Kemudian saat ditanya mengenai penjualan batik saat ini, Christin mengaku kini sudah mulai membaik, bahkan sudah naik hingga 50 persen.

“Untuk penjualan setelah pandemi, sudah mulai membaik, dulu waktu pandemi penurunannya sampai 75 persen, sekarang sudah naik 50 persen,” tutupnya.

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER