BETANEWS.ID, SOLO – Kenaikan harga telur ayam hampir merata di seluruh wilayah, termasuk di Kota Solo. Seperti halnya di Pasar Legi Solo, harga telur terpantau di kisaran Rp 30 ribu per kilogram pada Selasa (23/8/2022).
“Rp 28 ribu itu kemarin, hari ini udah Rp 29 ribu per kilogram. Sebelumnya Rp 25 ribu, itu sekitar seminggu yang lalu. Terus Rp 28 ribu, terus Rp29 ribu,” ujar salah seorang pedagang yang bernama Mariyani (43).
Menurut Mariyani, kenaikan harga telur ayam selalu terjadi ketika pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang berupa sembako.
Baca juga: Harga Telur Tembus Rp 30 Ribu Per Kilo, Pedagang Mengeluh Karena Sulit Terjual
“Penyebabnya ada yang bilang karena buat bantuan PKH (Program Keluarga Harapan). Sama ada yang bilang karena bibit ayam petelur nya susah nyarinya sekarang,” kata Mariyani.
Kendati demikian, menurutnya, pasokan telur hingga saat ini masih aman. Saat ini, ia biasa menyediakan stok sebanyak empat peti per hari.
“Kalau pembelinya biasa aja, karena butuh. Sehari 4 peti kadang ya habis kadang nggak habis. Orang belinya biasanya ada yang per peti, ada yang per kilo. Satu peti ini 15 kilo,” katanya.
Tidak berbeda dengan Mariyani, Widyastuti (45) juga mengeluh dengan kenaikan harga telur ayam. Bahkan, ia menjual telur ayam dengan harga Rp 30 ribu per kilogramnya.
“Sebelumnya dari Rp 29 ribu, ke Rp 30 ribu hari ini. Ya seng beli kan itu-itu tok (yang beli itu-itu saja), cuma langganannya aja yang beli. Katanya buat PKH itu, kalau pas ada bantuan PKH itu harga telur pasti naik, kan habis to dibuat PKH,” ujar Tuti.
Tuti yang sebelumnya menyediakan stok sebanyak 15 peti per hari, kini terpaksa hanya menyediakan dua peti per harinya.
Baca juga: Harga Telur dan Sayur Masih Alami Kenaikan, Pedagang di Pasar Manis Banyumas Wadul ke Ganjar
“Ngambile agen sini. Sekarang nggak kayak dulu, ambilnya sedikit-sedikit, paling 2 peti tiap hari. Kalau dulu kan banyak, sehari kan 15 itu buat sehari,” kata dia.
Meski harga telur ayam melambung naik, baik Maryani maupun Tuti menyebut, bahwa harga bahan baku yang lainnya masih normal. Bahkan cenderung masih stabil.
Editor : Kholistiono
