BETANEWS.ID, KUDUS – Di tepi jalan KH Wahid Hasyim, Desa Panjunan, Kecamatan Kudus, terlihat lapak berpayung warna ungu muda yang cukup ramai pembeli. Mereka terlihat memilih beberapa lauk sebelum kemudian dilayani oleh perempuan paruh baya yang dengan cekatan melayani mereka.
Meski jualan di trotoar, lapak tersebut seperti tak pernah sepi pembeli. Pagi itu saja, sudah banyak orang yang datang silih berganti untuk menikmati nasi pecel yang dijual oleh Endang Sumarti (64) itu.
Menurut Endang, Nasi Pecel Khas Solo jualannya itu memang banyak diminati dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan, setiap harinya ia bisa menjual hingga 100 porsi.
Baca juga: Sehari Bisa Jual hingga 150 Porsi, Ayam Geprek di Fried Chicken ABA Harganya Cuma Rp9 Ribu
“Sehari habis 100 porsi di hari biasa. Kalau sekarang separuhnya karena libur sekolah. Ini saya bawa cuma separuhnya dari yang hari biasa,” jelasnya, Selasa (05/07/22).
Di jualan yang sudah dimulainya sejak 1979 itu, Endang juga menjual sayur lodeh, pelas tahu, botok kemangi teri, botok udang, botok mlanding, sayur gudangan, aneka gorengan, dan kerupuk gendar. Kerupuk gendar ini terbuat dari nasi dan menjadi ciri dari Nasi Pecel Khas Solo. Selain kerupuknya juga terdapat kotokan kelapa yang disematkan dalam satu porsi komplet nasi pecel ini.
Endang menjelaskan, nasi pecel satu porsi dijualnya seharga Rp10 ribu. Sedangkan untuk lauk, harganya mulai Rp1.500 sampai Rp5.000. Nasi pecel itu akan disajikan di atas daun pisang yang berbentuk pincukan berisi nasi, sayur bayam, bunga turi, tauge, dua gorengan bakwan sayur dan bakwan jagung, kotokan kelapa, dan kemudian disiram bumbu pecel.
Baca juga: Teruskan Usaha Ayahnya, Remaja di Kudus Ini Bisa Jual Seratusan Gelas Dawet Sehari
Selain itu, lanjut Endang, ia juga menjual sambal kacang miliknya dengan merek Sambel Pecel Wong Solo. Sambal buatannya itu juga laris manis dan sudah punya pembeli dari berbagai kota dan provinsi, bahkan hingga luar negeri.
“Bumbu kacang ini saya bungkus plastik lalu diberi merek, Bumbu Pecel Wong Solo, ada nomornya. Ini sampe ke luar kota, Bali bahkan ke luar negeri, Singapura,” tandas Endang.
Editor: Ahmad Muhlisin