31 C
Kudus
Sabtu, November 9, 2024
spot_img
spot_img

Kembangkan Mina Padi, Penghasilan Petani Banyumas Naik Jadi Rp50 Juta per Hektare

BETANEWS.ID, BANYUMAS – Petani di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas sukses menerapkan konsep mina padi di lahannya. Metode tanam padi sekaligus menebar benih ikan yang dimulai sejak 2001 itu kini sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.

Dengan kesuksesan itulah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tertarik mengunjungi desa tersebut,  Senin (18/7/2022). Dalam kunjungan itu, Ganjar juga ikut menebar benih ikan ke sawah bersama para petani.

Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan petani Panembangan, Banyumas. Foto: Ist

Pengurus kelompok tani Desa Panembangan Narsono mengatakan, sejak menerapkan konsep tersebut, hasil produksi padi bisa lebih meningkat dan penghasilan dari ikan juga sangat banyak. Dia membeberkan, saat ini hasil panen padi per hektarnya bertambah enam kuintal dan hasil jual gabahnya rata-rata mendapat Rp27 juta.

-Advertisement-

Baca juga: Petani Klaten Budidayakan Padi Organik Hasil Rekayasa Genetik Padi Rojolele

“Itu baru dari padi, belum dari ikan. Per hektare biasanya kita dapat 1,2 ton ikan. Per kilonya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata per hekare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu,” terangnya.

Ganjar mengatakan, konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan sudah tepat. Apalagi, daerah itu termasuk daerah pegunungan dengan air yang sangat banyak.

“Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa,” katanya.

Selama praktik program mina padi itu, hasil pertanian menurut keterangan petani lanjut Ganjar meningkat drastis. Program itu ternyata juga relatif mengurangi hama tanaman, karena hama yang nempel di batang padi akan langsung dimakan ikan.

“Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi nggak perlu matun, kata mereka,” jelasnya.

Baca juga: Pasar Bibit Padi Babalan Kudus, Langganan Petani di Hampir Separuh Wilayah Jateng

Program itu, lanjut Ganjar, diharapkan terus dikembangkan. Para penyuluh juga telah melakukan pendampingan. Ia juga berharap, konsep mina padi yang sukses itu bisa ditularkan ke daerah lain yang memiliki kontur daerah sama.

“Daerah seperti ini kan banyak di Jateng, misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani kita lebih sejahtera,” pungkasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

Ahmad Muhlisin
Ahmad Muhlisinhttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sebelumnya telah lama menjadi reporter dan editor di sejumlah media.

1 KOMENTAR

  1. Berita yang yang membawa pencerahan, tapi lebih enak kalau ada lamanya waktu dan. biaya tanam dan bibit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
146,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER