BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus saat ini sedang gencar laksanakan program dari Kementerian Pertanian (Kementan) yakni indeks pertanaman (IP) 400. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi.
Sub Koordinator Tanaman Pangan pada Dispertan Kudus Arin Nikmah mengatakan, IP400 adalah upaya peningkatan produktivitas padi dengan cara empat kali tanam dalam setahun. Ini tentu jauh meningkat, karena di Kudus umumnya masih dua kali tanam padi dalam setahun.
“Sayangnya program IP400 itu tidak bisa diterapkan di semua lahan persawahan di Kudus. Sebab, syarat utamanya adalah lahan yang teraliri air sepanjang tahun,” ungkapnya, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Ubinan, Cara Prediksi Hasil Panen Padi untuk Hindari Pembelian Murah Oleh Penebas
Dia membeberkan, dari total belasan ribu hektare sawah di Kudus, yang bisa melaksanakan IP400 hanya 600 hektare. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Jekulo, Mejobo, Bae, Kaliwungu, dan Jati.
“Sebagian sawah di Kecamatan Jekulo, Mejobo, dan Bae itu teraliri air sepanjang tahun dari Bendung Logung, Kecamatan Jati dari irigasi, sedangkan Kaliwungu dari sumur dalam,” jelasnya.
Namun, kata dia, saat ini belum semua petani pemilik 600 hektare sawah itu bersedia ikut program IP400, karena hanya pemilik 380 hektare sawah saja yang bersedia.
“Memang belum semuanya bersedia. Mungkin mereka masih ragu atau ada pertimbangan yang lain,” terkanya.
Selain lahan teraliri air sepanjang tahun, Syarat lain menurut Arin adalah menggunakan teknik culik semai dan penggunaan varietas padi super genjah atau umur pendek.
“Teknik culik semai itu, ketika padi yang ditanam akan panen, sebelum dua pekan sudah dilakukan penyemaian benih. Dengan cara memanen dini padi di sebagian lahan untuk dilakukan tebar benih atau penyemaian,” jelasnya.
Baca juga: Dampak La Nina, Hasil Panen Padi MT Dua di Kudus Turun
Sedangkan penggunaan varietas padi super genjah adalah untuk mempercepat masa panen. Sebab pada umumnya petani itu menggunakan benih padi genjah yang butuh waktu 110 sampai 120 hari baru panen.
“Dengan benih super genjah, tanaman padi umur 70 sampai 90 hari sudah bisa dipanen, atau maksimal tiga bulan. Berarti bisa mempercepat waktu sebulan, atau punya sisa sebulan tiap musim panen,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, jika setahun tadinya tiga kali musim tanam dan setiap musimnya punya sisa sebulan, maka akan ada sisa tiga bulan. Waktu tiga bulan itu menghasilkan satu musim tanam padi lagi. Berarti dalam setahun bisa empat kali tanam dan panen.
Editor: Ahmad Muhlisin