31 C
Kudus
Jumat, Maret 29, 2024

30 Ribu Rumah di Pati Berstatus Tak Layak Huni

BETANEWS.ID, PATI – Kepala Bidang (Kabid) Perumahan pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pati Suhartono mengungkapkan, sampai 2022 masih ada sekitar 30 ribu masyarakat yang menempati rumah tak layak huni (RTLH). Jumlah itu pun masih diperparah dengan adanya 60 ribu rumah tangga yang belum memiliki hunian. Keadaan itu pun dikatakan Suhartono masuk dalam daftar badlock atau kesenjangan ketersediaan perumahan.

“Tugas dari Disperkim itu memfasilitasi rumah tak layak huni menjadi rumah layak huni, serta menyediakan rumah bagi mereka yang belum memiliki hunian untuk mengurangi badlock,” terangnya saat ditemui di ruangannya, beberapa waktu lalu.

Namun, lanjut Suhartono, upaya Pemerintah Kabupaten Pati mengurangi badlock ditunjukkan dengan pembangunan rumah layak huni melalui beberapa program yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Beruntungnya Sunarti, Awalnya Hanya Dapat Bantuan Listrik, Kini Rumahnya Malah Ikut Direnovasi

“Dalam perbaikan rumah, pemerintah pusat menyediakan anggaran. Begitu pun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten, tapi memang jumlahnya berbeda. Kalau dari pemerintah daerah dialokasikan 30 unit saja tiap tahunnya,” beber dia.

Tahun ini, pembangunan RTLH bertambah dengan adanya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang telah dilaksanakan Mei 2022 lalu. Dalam program tersebut, sudah dibangun 12 rumah yang tersebar di Kecamatan Jaken, Dukuhseti, Kayen, dan Jakenan.

Lalu ada Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat yang Berperspektif Gender (P2MBG) pada Juni 2022 dengan sasaran enam rumah di Kecamatan Margorejo. Ada juga Program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) pada Juni 2022, yang membangun lima rumah di Kecamatan Tlogowungu.

Terakhir ada Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada Juni 2022, dengan sasaran lima rumah di Kecamatan Trangkil dan Wedarijaksa.

Baca juga: 87 Warga Bonang dan Wedung Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Pemkab Demak

“Semuanya mendapatkan bantuan berupa material bahan bangunan senilai Rp15 juta untuk masing-masing penerima,” sambungnya.

Di samping itu, Disperkim juga mengajak pihak swasta dan Baznas Pati agar bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Tahun 2019 lalu ada CSR dari Bank Jateng senilai Rp1,5 miliar. Tahun ini sudah kami komunikasikan lagi, tapi belum ada respon positif dari sana. Ada pun bantuan perbaikan RTLH hanya bagi karyawannya,” tandasnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER