BETANEWS.ID, SOLO – Jumlah peserta yang mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 di Universitas Sebelas Maret (UNS) 2022 meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Rektor UNS, Jamal Wiwoho, kenaikan jumlah peserta tersebut seiring dengan meningkatnya minat lulusan SMA/SMK untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri tersebut.
“Jumlah peserta UTBK di UNS meningkat 18 persen, tambahannya 4.023 orang. Dari 22.385 orang pada tahun 2021 menjadi 26.408 orang pada tahun 2022,” jelas Jamal, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan, RS UNS Buka Antrean Online JKN
Jamal menjelaskan, jumlah peserta UTBK juga mengalami peningkatan secara nasional mencapai 3,2 persen dari 775.810 peserta di 2021 menjadi 800.852 peserta di 2022.
Jumlah total sesi UTBK di UNS sebanyak 27 sesi yang terdiri dari 14 sesi pada gelombang pertama dan 13 sesi pada Gelombang kedua. Adapun gelombang pertama mulai 17 sampai dengan 23 Mei 2022 dan gelombang kedua dilaksanakan 28 Mei sampai dengan 3 Juni 2022. Pada gelombang pertama tersebut diikuti oleh 13.682 peserta.
“UTBK 2022 di UNS dilaksanakan di 14 lokasi ujian yang terdiri 49 ruang dengan kapasitas total 980 peserta per sesi. Mulai tahun 2020 semua ujian dilaksanakan di dalam UNS, tidak di luar kampus UNS,” ungkap Jamal.
Menurutnya, hari pertama UTBK UNS itu berjalan dengan lancar. Namun, dari sebanyak 926 orang peserta, ada 54 orang yang tidak hadir.
“Temuan di lapangan, ketidakhadiran peserta sebanyak 5,5 persen dan ini sama dengan tahun lalu. Dengan analisis saya, penyebab tidak hadir peserta biasanya mendaftar lebih satu jurusan,” kata dia.
Baca juga: Rumah Sakit UNS Buka Poliklinik Eksekutif, Layanan Cepat Tanpa Antre
Dari jumlah total peserta UTBK di atas, Jamal menyebutkan bahwa ada dua peserta yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra. Ia mengatakan, kedua peserta tersebut masuk ke program studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.
“Kalau tahun lalu jumlah peserta tuna netra ada empat orang, tahun ini ada dua orang dan dua duanya masuk Prodi PLB FKIP,” kata dia.
Lebih lanjut, Jamal menjelaskan bahwa peserta dengan kebutuhan khusus tersebut difasilitasi dengan menggunakan perangkat lunak khusus yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara. Selain itu, peserta dengan kebutuhan khusus itu juga akan dibantu dan didampingi oleh petugas.
Editor: Ahmad Muhlisin