BETANEWS.ID, KUDUS – Dunia digital saat ini sudah merambah segala sektor, termasuk keberadaan Alquran digital. Namun, keberadaan kitab suci umat Islam digital itu dianggap tak akan berpengaruh terhadap permintaan atau minat baca masyarakat kepada yang cetak.
Manajer Percetakan Menara Alexander Yusuf (45) menuturkan, tak dipungkiri bahwa saat ini adalah eranya dunia digital. Semuanya bisa dibilang serba digital, yang tidak beralih ke digital akan tertinggal. Namun, untuk Alquran adalah pengecualian.
“Memang saya akui saat ini sudah ada beredar Alquran digital. Tapi saya yakin keberadaannya bukanlah suatu ancaman bagi Alquran cetak,” ujar Alex kepada Betanews.id, saat ditemui di ruangannya, Senin (4/4/2022).
Baca juga: Ada Peran Para Kiai Dibalik Suksesnya Percetakan Menara jadi Penerbit Alquran
Menurutnya, ada beberapa hal yang membuat Alquran cetak tak akan tergantikan oleh yang digital. Di antaranya adalah Alquran itu butuh kesahihan, serta kebenaran tulisan yang tidak boleh salah sama sekali.
“Termasuk saat ada kesalahan tulis, Alquran cetak bisa dikoreksi dan diperbaiki. Namun, untuk Alquran digital susah untuk memperbaikinya,” kata Alex.
Selain itu, kata dia, Alquran cetak nyaman untuk dibaca setiap hari. Lebih enak dibaca dan tak bikin mata lelah. Namun, Alquran digital itu bikin mata cepat lelah karena radiasi layar.
“Saya yakin masih banyak masyarakat yang tetap memilih membaca Alquran cetak untuk bacaan harian. Mungkin pas keadaan darurat sesekali baca Alquran digital,” terangnya.
Baca juga: Percetakan Menara Kudus, Percetakan Alquran Legendaris di Nusantara
Oleh sebab, itu tuturnya, keberadaan Alquran digital bukanlah pesaing tapi pendamping. Menurutnya, Alquran cetak itu ada pertanggung jawaban kebenaran tulisan, huruf, harokat, dan lainnya.
“Ketika Alquran tak bisa dipertanggungjawabkan, maka akan mengurangi keberkahan bagi pembacanya. Oleh sebab itu, saat akan dipasarkan ke masyarakat, Alquran dari Percetakan Menara harus benar dan tak ada kesalahan sama sekali,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin