31 C
Kudus
Kamis, Maret 28, 2024

Kesulitan Dapat Pupuk Sesuai Kebutuhan, Petani Kudus: ‘Kartu Tani Merugikan’

BETANEWS.ID, KUDUS – Petani di Kudus mengeluhkan program Kartu Tani yang dianggap malah merugikan. Pasalnya, adanya kartu untuk menebus pupuk subsidi itu tak bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Salah satu petani, Ali Roso (40) mengatakan, dengan adanya Kartu Tani, pembelian pupuk subsidi itu dibatasi. Sedangkan, jika ikut ketentuan dari pemerintah, jatah pupuk subsidi untuk kebutuhan masing-masing petani itu masih sangat kurang.

Salah seorang petani sedang menaburkan pupuk di lahan padinya. Foto: Rabu Sipan.

Roso kemudian menjelaskan, misal petani petani punya sawah satu bahu atau 8000 m2, dalam satu musim setidaknya membutuhkan pupuk sekitar lima kuintal. Pemupukan pertama 3,5 kuintal dan pemupukan kedua itu biasanya 1,5 kuintal.

Baca juga: Sekjen DPN APTRI Sebut Petani Tak Nikmati Keuntungan saat Harga Gula Naik

“Sedangkan jatah pupuk yang bisa dibeli dengan Kartu Tani atau subsidi hanya 1,5 kuintal. Kekurangannya terpaksa kami beli pupuk nonsubsidi dengan harga yang jauh lebih mahal, bahkan hampir dua kali lipatnya,” terang Warga Dukuh Beru, Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu, Senin (28/3/2022).

Selain mahal, keberadaan pupuk nonsubsidi itu juga cukup langka. Sehingga, hal itu membuat pusing para petani. Menurutnya,  jenis pupuk yang digunakan biasanya itu Urea, Ponska, dan Za atau SP-36.

“Biasanya memang jenis pupuk tersebut. Namun, tak jarang pupuk semacam ponska dan ZA itu kosong. Sehingga petani hanya bisa membeli pupuk bersubsidi yang jenis Urea saja,” bebernya.

Dia pun berharap, pemerintah memperhatikan kondisi para petani ini. Menurutnya, Kartu Tani itu bukan solusi bagi petani tapi malah merugikan. Sebaiknya, tak usah ada Kartu Tani dan untuk mendapatkan pupuk dibebaskan seperti dulu lagi.

“Mending kayak dulu lagi, tidak usah pakai Kartu Tani. Petani bisa lebih mudah mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan,” harapnya.

Baca juga: Petani Tebu Jauh dari Sejahtera, Swasembada Gula Mustahil Bisa Tercapai (5/5)

Hal senada juga diungkapkan oleh Ngadiran. Warga Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu mengakui, harga pupuk selama ini tak stabil dan susah untuk mendapatkannya. Meskipun ada Kartu Tani, tapi itu bukan solusi, karena menyusahkan petani.

“Kartu tani itu malah menyusahkan petani. Memang benar pupuk disubsidi tapi kalau pembelian dibatasi dan tidak sesuai kebutuhan sama saja. Untuk memenuhinya kami pun membeli pupuk nonsubsidi yang cukup mahal,” ujarnya.

Dia pun berharap, harga pupuk itu stabil dan untuk mendapatkannya gampang. Petani jangan dipersulit tapi dipermudah agar bisa surplus pangan. “Harapannya harga pupuk standar. Jangan naik turun tidak jelas,” harapnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
133,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER