BETANEWS.ID – Putri mantan Presiden Indonesia Abdurahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau lebih dikenal Yenny Wahid, akan membuka pondok pesantren (ponpes) programer. Pesantren yang dinamai Qoryatus Salam di Peace Village, Yogyakarta tersebut, akan mulai dibuka hari ini, Selasa (22/2/2002).
Sebagaimana unggahannya di akun resmi miliknya, Yenny mengatakan, saat ini teknologi memiliki kekuatan besar dan bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif. Masyarakat yang bisa memanfaatkannya, akan bisa menjawab tantangan dan masalah yang akan terjadi di masa yang akan datang.
“inilah yang melatarbelakangi saya untuk mendirikan Pesantren pemrograman Perempuan Qoryatus Salam di Peace Village Yogyakarta,” ujar putri kedua Gus Dur tersebut melalui akun Facebook miliknya.
Baca juga: Sejumlah Sekolah di Solo Sudah Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pembukaan Ponpes Perempuan Qoryatus Salam akan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Wahid Foundation, hari ini, pukul 11.00 WIB – 14.00 WIB. Yenny mengajak siapapun yang ingin menyaksikan pembukaan ponpes programer tersebut melalui kanal tersebut.
Perempuan yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan tersebut menjelaskan, Qoryatus Salam akan dikhususkan untuk perempuan. Menurutnya, pesantren ini akan menjadi ruang belajar bagi para santriwati yang ingin belajar pemograman, tanpa meninggalkan akar identitasnya sebagai sosok santri.
“Alasan saya untuk memfokuskan pesantren ini pada perempuan, saya ingin lebih banyak lagi perempuan yang berdaya dalam teknologi. Perempuan juga harus menjadi subjek teknologi sebagai pengguna, produsen, pengontrol dan pengembang. Selain itu tentu ada pendidikan agama di dalamnya,” tuturnya.
Baca juga: Bensa yang Dikembangkan PT Pura dan ITB Punya RON 105-112, Lebih Tinggi dari Pertamax Turbo
Yenny menambahkan, pesantren yang didirikannya itu akan menfasilitasi para perempuan generasi muda, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pemrograman. Dia berharap, akan lahir santriwati–santriwati programmer yang memiliki wawasan keagamaan moderat.
“Harapan kami, mereka akan mampu memiliki pola pikir memecahkan tantangan dalam berbagai aspek kehidupan sosial secara professional,” tutur adik Alisa Wahid tersebut.
Editor: Suwoko