BETANEWS.ID, KUDUS – Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus terus naik. Data laman corona.kuduskab.go.id kasus positif covid-19 naik sebanyak 69 kasus, menjadi 266 kasus.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, sejauh ini positivity rate penyebaran kasus sudah naik 13 persen dari sebelumnya. Penyumbang terbanyak berasal dari klaster keluarga, perkantoran, dan sekolah.
Kendati demikian, Hartopo merasa hal ini masih mampu tertangani. Terlebih Bed Occupancy Rate (BOR) di tiap rumah sakit lini satu, dua, dan tiga Kabupaten Kudus baru terisi 25 persen. Kasus kematian akibat virus ini pun minim.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Kudus Terus Naik, Hari Ini Tembus 100
Mengaca dari meningkatnya kasus di tahun kemarin, Kudus telah melakukan persiapan, baik itu tempat isolasi mandiri, terpusat, maupun shelter.
“Yang positif sekarang paling banyak memang isolasi mandiri. Karena memang instruksi dari Presiden, rumah sakit untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan tinggi. Sedangkan yang tidak bergejala maupun rendah, bisa melakukan isolasi mandiri,” jelasnya, Selasa (15/2/2022).
Bertambahnya kasus ini, Hartopo menduga berasal dari transmisi lokal virus. Bahwa dari yang terjadi, banyak yang positif corona tanpa melakukan perjalanan luar kota. itu bisa disebabkan setelah adanya kontak erat dari orang terdekat. Terlebih, mobilitas di Kudus masih sangat tinggi.
Baca juga: Kasus Covid di Kudus Ngegas, PTM Dibatasi 50 Persen
“Kemungkinan memang ada transmisi lokal. Seperti yang meninggal, itu karena komorbid dan usia rentan. Dia tidak ada riwayat bepergian ke luar kota,” jelas Hartopo.
Untuk itu, orang nomor satu di Kudus itu mengingatkan agar warga Kudus tetap menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, hingga mengurangi mobilitas.
āDi samping itu juga harus vaksinasi penuh,ā tandas Hartopo.
Editor: Ahmad Muhlisin