BETANEWS.ID, DEMAK – Pria paruh baya itu tampak duduk di bagian ujung perahu sambil menunggu penumpang yang akan menyeberang Sungai Tuntang yang berada di Kabupaten Demak. Pria bernama Mukari (50) itu, setiap harinya menyediakan jasa penyeberangan menggunakan perahu eretan.
Bagi para penduduk desa di wilayah timur Demak yang hendak bepergian ke wilayah perkotaan di seberang sungai, sangat tertolong dengan adanya perahu yang membawa mereka.

Baca juga : Kisah Nursidi dan Sujadi, Puluhan Tahun Gantungkan Hidup pada Perahu Eretan di Sungai Wulan
Mukari, sudah membuka jasa penyeberangan menggunakan perahu sudah sejak tahun 70-an. Lika-liku sudah dia jalani, mulai perahu rusak hingga perahu tenggelam karena terseret arus banjir Sungai Tuntang.
“Saya itu sudah habis perahu 9 sejak awal membuka jasa ini,” ujarnya.
Sebelum menggunakan perahu, dia menyeberangkan orang menggunakan batang pohon pisang. Saat itu, dia hanya bisa melayani 4 orang sekali jalan. Selain itu, perahu yang terbuat dari batang pisang itu juga mudah rusak.
“Dalam seminggu harus ganti,” ujarnya.
Dia membandingkan, dengan menggunakan perahu dari kayu hasilnya lebih banyak. Sekali jalan, bisa muat untuk 15 orang. Hal itu juga berpengaruh terhadap penghasilan yang dia dapat. Bahkan, sehari kalau lagi ramai, ia bisa menghasilkan uang Rp 1 juta.
“Sebenarya kalau perahu yang sekarang ini lima tahun sekali juga harus ganti karena sudah rapuh,” paparnya.
Mukari biasanya sudah membuka layanan penyeberangan mulai jam 5 pagi hingga jam 3 sore. Rata-rata yang menggunakan jasa penyeberangan adalah orang yang pergi ke pasar, buruh pabrik hingga anak-anak sekolah.
Baca juga : Belasan Tahun Zuri Mengais Rezeki di Atas Perahu Eretan
“Kita hanya melayani orang. Kita tarifnya sukarela, namun rata-rata Rp 1 ribu per orang. Kalau sepeda motor belum bisa. Namun kita juga menyediakan layanan titipan sepeda motor,” ujarnya.
Salah satu penumpang, Dasiman mengungkapkan, memilih menggunakan perahu karena lebih aman. Selain itu, dia bisa mempersingkat waktu hingga 20 menit. Dengan harga Rp 1 ribu sekali menyeberang menurutnya adalah harga yang murah.
“Saya sudah puluhan tahun menggunakan jasa ini,” paparnya.
Editor : Kholistiono