31 C
Kudus
Senin, April 28, 2025

Belasan Tahun Zuri Mengais Rezeki di Atas Perahu Eretan

BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa orang tampak berjajar di pinggir Sungai Wulan menanti sebuah perahu. Setelah perahu merapat ke tepi, mereka dengan hati – hati naik ke perahu. Kemudian dengan cekatan pria paruh baya mengenakan kemeja putih menggerakkan tangan keriputnya untuk menarik perahu menyeberangkan para penumpang. Pria tersebut yakni Zuri (55) yang belasan tahun mengais rezeki sebagai penarik perahu eretan di Sungai Wulan.

Beberapa warga menggunakan jasa perahu eretan untuk seberangi Sungai Wulan. Foto: Rabu Sipan

Zuri menuturkan, sudah 15 tahun bekerja sebagai penarik perahu eretan di Sungai Wulan. Di sela dirinya menjadi petani, Zuri mengaku bekerja jadi penarik perahu eretan untuk menambah penghasilan serta untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Biasanya hasil setiap dari menarik perahu eretan itu sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu sehari. Tapi hasil itu dibagi tiga, dua orang tenaga penarik perahu sama pemiliknya” jelas Zuri kepada Betanews.id

-Advertisement-

Sumakno (60) selaku pemilik Perahu menambahkan, perahu eretan tersebut berfungsi sebagai jalur alternatif atau jalan pintas yang menyeberangkan warga desa di Kecamatan Karanganyar, Demak, yang ingin menyeberang ke Undaan, Kabupaten Kudus, maupun sebaliknya.

“Biasanya yang menyeberang itu berbagai keperluan. Ada yang ke sawah, kerja, sekolah maupun ke pasar. Lha saat ini kan pas Pasar Wage jadi banyak ibu – ibu di desa wilayah Kecamatan Karang Anyar yang belanja di Pasar Wage, Undaan Kidul, Kudus,” ungkapnya.

Dia menuturkan, untuk tarif penyeberangan dipatok Rp 2000. Sedangkan untuk yang bawa motor ongkosnya Rp 3000. Menurutnya ongkos tersebut untuk pulang – pergi (PP) dan pembayarannya itu pas pulang. Karena bayarnya belakangan, pernah beberapa kali ada penumpang yang tidak bayar.

“Berangkat nyeberang naik perahu, pas pulang gak naik perahu. Jadinya saya gak kebayar,” ungkapnya.

Dia mengatakan, perahu eretan miliknya itu merupakan satu – satunya alat penyeberangan di Sungai Wulan wilayah Undaan. Perahunya tersebut beroperasi setiap hari, mulai Subuh sampai pukul 20:00 WIB. Kecuali saat debit air Sungai Wulan meluap, dia terpaksa tidak beroperasi.

“Saat air sungai meluap kami berhenti operasi. Sedangkan saat kemarau perahu saya naikan dan dilakukan perawatan. Tapi aktifitas penyeberangan tetap lanjut, karena saya bangun jembatan kayu,” ujar Sumakno

Editor : Kholistiono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER