BETANEWS.ID, KUDUS – Gerobak biru bertuliskan Cilok 58 di depan asrama polisi Desa Rendeng, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, terlihat cukup ramai pembeli, Senin (13/12/2021). Seorang pria di sana tampak ramah menyapa pembeli sambil menyiapkan pesanannya. Saat menyiapkan cilok itu, pria bernama Prasetiya Adi Yudha (26) itu tampak begitu cekatan meski dalam pengakuannya, ia adalah tunanetra.
Keterbatasan memang tak membuatnya terus terpuruk. Berkat semangat dari keluarganya dan tak mau merepotkan mereka, Yudha kemudian merintis jualan cilok itu sejak Juli 2021 lalu. Bahkan, dalam sehari ia bisa menjual antara 400 hingga 500 butir dengan harga Rp500 setiap butirnya.
“Alhamdulillah dalam sehari bisa menjual 400 sampai 500 butir cilok. Intinya saya sangat bersyukur masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari yang sebelumnya hanya di rumah selama setahun,” ungkapnya.
Baca juga: Cerita Alim, Difabel Semarang yang Bertahan Hidup dengan Penghasilan Rp25 Ribu Sehari
Meski ia menjualkan dagangan orang lain, tapi ia patut bersyukur karena punya kerjaan lagi. Dalam penjualannya, ia membagi untung 40 persen untuk dirinya dan 60 persen untuk yang punya usaha.
Setiap harinya, ia berjualan di tempat tersebut mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Untuk berjualan, ia diantar-jemput oleh bapak atau adiknya.
“Sebelum tak bisa melihat, dulu saya jualan cilor. Tapi sekarang tak bisa karena prosesnya sangat panjang. Beda dengan berjualan cilok yang hanya dikasih saos atau boncabe,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
