BETANEWS.ID, KUDUS – Seorang pria terlihat sedang menuangkan adonan tepung beras yang merupakan bahan dasar serabi ke dalam wajan berukuran kecil. Setelah dituang, ia menambahkan santan kental dan toping pisang. Lalu setelah matang, ia pun mengangkat satu per satu serabi dan diletakkan ke wadah yang terbuat dari bambu atau tampah.
Sembari membungkus serabi dengan daun pisang, pria bernama Arif Setiawan (49), yang merupakan pemilik Serabi Solo Aminah tersebut menyebut, kalau usahanya itu sudah dilakoninya sejak 10 tahun lalu.
Baca juga : Serabi Inggris Solo, Jajanan Legendaris Khas Solo yang Manjakan Lidah
Arif mengatakan, keunggulan dari serabi buatanya terletak pada rasa dan teskturenya. Karena dalam pembuatannya, Arif hanya menggunakan tepung beras dan santan kental agar rasa serabinya lebih gurih.
“Saya menggunakan santan kental, agar rasanya gurih dan teksturenya lembut,” ucapnya, saat berada di warungnya yang berada di Jalan Kudus-Jepara, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, Kudus.
Sedangkan untuk toping, Arif menyediakan 5 macam. Yaitu rasa original,nangka, pisang, kelapa muda dan coklat.
“Kalau untuk harganya, semua toping sama. Satu serabi Rp 2 ribu. Di sini, untuk varian bestsellernya adalah topping nangka,” tambahnya.
Baca juga : Usaha Terdampak Pandemi, Oktavianti Bangkit dengan Jual Jajanan Tradisional
Dalam sehari, katanya, Arif bisa menghabiskan bahan 3 kilogram adonan.
Bahkan untuk momen Maulid Nabi, dalam sehari ia bisa menghabiskan 6 kilogram bahan. Sedangkan untuk pembelinya tidak hanya dari Kudus saja, tetapi juga ada dari daerah lain, seperti Jepara dan Pati.
Untuk jam bukanya, Serabi Solo Aminah buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.
Editor : Kholistiono